DENPASAR, BALIPOSt.com – Rapat terbatas terkait penanganan COVID-19 dilakukan Presiden Joko Widodo, Senin (17/5). Dalam jumpa pers yang digelar secara virtual disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan penanganan COVID-19 secara nasional masih terkendali.
Ia mengatakan dalam rapat terbatas pihaknya melaporkan kepada Presiden perkembangan kasus COVID-19 relatif masih terkendali di mana kasus aktif nasional 5,2 persen atau lebih rendah dibandingkan kasus aktif global sebesar 11,09 persen. Tingkat kesembuhan kasus COVID-19 nasional 92 persen, sedangkan global 86,83 persen dan tingkat kematian nasional 2,8 persen dibandingkan global 2,07 persen.
“Kasus aktif nasional mengalami penurunan 48,6 persen dari puncak kasus 5 Februari yang lalu dan kasus aktif pengurangannya 7.595 dalam satu minggu terakhir sehingga kasus aktif berada dalam kisaran 90.800 kasus,” jelasnya, dipantau dari Denpasar.
Ia mengatakan secara bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit relatif rendah, sebesar 29 persen secara nasional. Namun di beberapa daerah ada yang relatif tinggi, antara lain di Sumatera Utara 57 persen, Kepulauan Riau 49 persen, Sumsel 47 persen, dan Lampung 38 persen.
Dia mengungkapkan di beberapa provinsi kasus aktif meningkat yakni di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. “Kalau kita lihat dibandingkan minggu pertama April, kasus mingguan di Sumatera ada tren meningkat dan tentu kita memonitor mobilitas penduduk pasca-lebaran dari Sumatera ke Jawa,” ujarnya.
Disebutkannya berdasarkan arahan Presiden Jokowi, agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pasca-Lebaran 2021, baik di tempat asal maupun tujuan arus balik pemudik, diperkuat. “Arahan Presiden untuk memperkuat PPKM Mikro baik di tempat mereka (pemudik) berangkat maupun tempat tujuan di daerah, di Jakarta misalnya,” ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan khusus pemudik dari Sumatera dilakukan mandatory check di Pelabuhan Bakaheuni dan tempat keberangkatan. “Tentu kita berharap mereka yang masuk ke Jawa, terutama dari wilayah yang naik itu (memiliki kenaikan kasus COVID-19) sudah aman dari COVID-19,” ujar Airlangga.
Ia mengatakan realisasi pemulihan dana ekonomi, sampai 11 Mei itu mencapai 24 persen dari pagu. Bertambah di beberapa sektor, antara lain sektor kesehatan di 14,2 persen, perlindungan sosial 37,8 persen dari pagu, program prioritas 17,6 persen, dan dukungan UMKM 21 persen, juga insentif usaha 47 persen. “Bank Indonesia juga melaporkan bahwa peredaran uang BI meningkat dibandingkan tahun lalu, sebesar 41,5 persen,” jelasnya.