Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi sudah berlangsung setahun lebih. Peningkatan orang mengalami gangguan kecemasan, depresi, semakin banyak. Tidak hanya ketakutan terhadap Covid-19 tapi juga ada faktor lain yaitu cemas karena faktor ekonomi. Hal itu dibeberkan Psikolog RSUD Wangaya, Nena Mawar Sari, Senin (17/5).

Ia mengatakan upaya yang harus dilakukan dengan kondisi pandemi saat ini adalah beradaptasi. Virus memang tidak bisa dikontrol karena masih ada di bumi, namun perilaku manusia bisa dikontrol dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga:  H-1 Lebaran, Bali Laporkan Tambahan Korban Jiwa COVID-19

Di-PHK dari perusahaan juga tidak bisa dikontrol karena kondisi ekonomi dunia, bahkan perusahaan juga sedang anjlok. Namun orang bisa mengontrol pengeluarannya agar tetap bisa bertahan.

Ia menyebutkan kontrol adaptasi, miindfullness, sharing kepada orang yang bisa dipercaya, olahraga, makan makanan yang sehat, pola hidup yang baik bisa mengurangi masalah mental menjadi lebih parah. “Kalau kita sudah mengalami masalah mental yang mengganggu keseharian, ya jangan ragu untuk menghubungi profesional untuk mendapatkan penanganan lebih dini,” sarannya.

Baca juga:  Sudah Berusaha Maksimal, Suwirta Tak Cemas Soal Ancaman Sanksi Tak Dilantik

Memang, semua cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan mental muncul dari dalam diri sendiri, namun bukan tidak mungkin dilakukan dengan cara sabar dan sadar pada kondisi saat ini dan lingkungan sekitar. “Sadar itu berlatih mengamati diri sendiri bahwa kita memang cemas, mengamati diri bahwa kita sedang gelisah, marah, kecewa  tapi tidak impulsif bertindak merugikan diri kita dan orang lain,” ujarnya.

Baca juga:  Pick-Up Tabrak Truk, Dua Tewas dan Satu Luka Berat

Dengan pikiran yang jernih dan mumpung pandemi memberi ruang untuk mengamati diri kita dan merenung, maka solusi-solusi gangguan cemas dan mental dapat muncul. Masa jeda ini bisa menjadi momen untuk menggali potensi diri yang tidak disadari.

Bahkan banyak peluang bisnis baru yang muncul. Peluang akan bisa ditangkap jika seseorang berpikir jernih dan tenang. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *