DENPASAR, BALIPOST.com – Peta zona risiko penyebaran COVID-19 kembali diperbarui oleh Satgas Penanganan COVID-19 nasional, Selasa (18/5). Dari data yang dilansir website resmi penanganan COVID-19 nasional, per 16 Mei, zonasi risiko di Bali menunjukkan perbaikan.
Dari sembilan kabupaten/kota yang ada seluruhnya masuk zona orange. Tabanan yang pekan lalu berada di zona merah, sudah kembali masuk ke zona orange. Dengan demikian, per Minggu (16/5), kabupaten/kota di Bali yang masuk zona orange adalah Jembrana, Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, Bangli, Klungkung, Karangasem dan Buleleng.
Dari data itu, zona merah pada pekan ini berkurang menjadi 7 kabupaten/kota (1,36 persen). Sedangkan zona orange sebanyak 321 kabupaten/kota (62,45 persen), zona kuning 177 kabupaten/kota (34,44 persen), zona hijau tak ada kasus tetap di 8 kabupaten/kota (1,56 persen, dan zona hijau tak terdampak masih 1 kabupaten/kota (0,19 persen).
Terkait evaluasi mingguan, kasus positif mingguan mengalami penurunan sebesar 28,4 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Penurunan 11,1 persen dari angka kematian mingguan. Keduanya, disebut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Prof Wiku Adisasmito, merupakan perkembangan yang baik.
Namun, lanjut Wiku dalam evaluasi mingguan penanganan COVID-19 disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia dipantau dari Denpasar, Selasa (18/5), penurunan ini juga diiringi turunnya angka kesembuhan. Dalam minggu ini terjadi penurunan sebesar 12,5 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Meskipun kasus positif mengalami penurunan, namun Wiku mengatakan ada lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Yaitu Jawa Tengah naik 148 kasus, Kepulauan Riau 57 kasus, Sumatera Utara 38 kasus, Sulawesi Utara 18 kasus, dan Sulawesi Barat 5 kasus.
Sementara itu, untuk angka kematian, ada lima provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi. Yakni Sulawesi Utara naik 24 kematian, Kalimantan Tengah 19 kematian, Jawa Tengah naik 19 kematian, Kepulauan Riau naik 13 kematian, dan Lampung naik 12 kematian.
“Dapat dilihat bahwa baik pada kenaikan kasus positif maupun kematian, ini didominasi oleh provinsi luar pulau Jawa. Kecuali satu provinsi, yaitu Jawa Tengah. Hal ini perlu menjadi perhatian dari provinsi yang sudah disebutkan untuk dapat terus meningkatkan penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing. Mengingat provinsi-provinsi ini mengalami kenaikan bahkan sebelum efek libur Idul Fitri dan mudik,” sebutnya.
Untuk angka kesembuhan, lima provinsi kenaikan kesembuhan tertinggi adalah Riau naik 1.068 kasus, Sulawesi Utara 632 kasus, Jawa Tengah 355 kasus, Lampung 401 kasus, dan Kalimantan Barat 308 kasus. (Diah Dewi/balipost)