NEGARA, BALIPOST. com – Harga ikan Lemuru yang merupakan komoditi andalan nelayan di Jembrana anjlok. Kondisi ini membuat nelayan khawatir, meskipun hasil tangkapan saat ini cukup lumayan melimpah.
Harga jual Ikan Lemuru per kilogram di timbangan Rabu (19/5/), Rp 6.000. Turun dari sebelumnya Rp 8.000 per kilogram.
Salah seorang pengelola perahu, Saifulah (40), mengatakan harga jual Lemuru turun mulai hari ini. Padahal saat ini sejatinya tangkapan ikan Lemuru sedang cukup melimpah. “Harganya per hari ini turun jadi enam ribu per kilogram. Dari tahun lalu sempat tembus Rp 12 ribu per kilogram, turun lagi jadi delapan ribu, sekarang enam ribu,” katanya.
Namun saat itu di awal pandemi COVID-19, kebutuhan ikan Lemuru untuk pengalengan ikan cukup tinggi. Tapi saat itu tangkapan tidak terlalu banyak, hanya berkisar 2 hingga 5 ton per kapal.
Menjelang akhir tahun harga mulai turun antara Rp 9.000 hingga awal tahun dan menjelang lebaran. Namun saat ini pasca-Lebaran, harga jual per kilogram ikan Lemuru segar di tingkat nelayan menjadi Rp 6.000 per kilogram.
“Hanya saja memang sekarang ini hasil tangkapan lumayan banyak, bisa sampai 10 ton semalam, ” ujarnya.
Dengan harga turun itu, pendapatan sedikit berkurang mengingat biaya operasional masih sama dengan sebelumnya.
Justru yang stagnan harga jual adalah ikan Layur untuk kebutuhan ekspor ikan segar. Harga jual berkisar Rp 45 ribu hingga Rp 46 ribu per kilogram.
Koordinator Tempat Pelelangan Ikan Pengambengan, I Putu Adi Astawa membenarkan harga jual ikan Lemuru saat ini Rp 6.000 per kilogram. Selain itu dari akumulasi hasil lelang ikan, untuk hasil tangkapan nelayan juga sejatinya menurun pascalebaran. (Surya Dharma/balipost)