Atlet panjat tebing PON Bali. (BP/Nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sedianya, atlet panjat tebing PON Bali akan turun pada Kejurnas Terbuka di Jambi, pada 2 Juni nanti. Akan tetapi, para atlet PON Bali absen karena baru saja memasuki masa latihan khusus. Selain itu, sebagaimana arahan KONI Bali, sebaiknya pengprov cabor menggelar try in bukan try out.

Wakil Ketua FPTI Bali Suhardi Eka Prasetia, di Denpasar, Rabu (19/5) menyatakan, masa latihan khusus ini mulai akhir Mei, sedangkan kejurnas awal Juni sehingga waktunya sangat mepet dan anak-anak belum siap bertanding. “Seandainya Kejurnas Terbuka di Jambi Juli atau Agustus, kemungkinan besar kami mengirim atlet,” ungkap Suhardi yang juga pelatih tim PON ini.

Baca juga:  Pedansa Bali Sabet 5 Emas di Kejurnas

Suhardi menambahkan, imbauan KONI Bali yang menyarankan pengprov cabor menyelenggarakan event try in bagi atletnya, masih berpeluang diadakan lagi. “Sebelumnya, kami pernah menggelar event mini PON di Lapangan Alit Saputra Tabanan. Untuk itu, jika ingin mengukur ketangkasan atlet berikut kemampuan pesaingnya, saya kira perlu diadakan event serupa lagi,” tuturnya.

Diakuinya, anak-anak perlu melakukan sparring meladeni atlet provinsi lain, sebelum mereka berlaga secara resmi di ajang PON Papua. “Kami hanya berpikiran melakukan try in dengan mengadakan kejuaraan, mengingat keterbatasan dana. Yang terpenting, anak-anak bisa berkompetisi melawan atlet provinsi lain,” ucap dia.

Baca juga:  Tiga LSM Respons Pembangunan Jalan Penghubung BMTH

Upaya menekan biaya, lanjut Suhardi, atlet Bali bisa melakukan sparring dengan provinsi terdekat, seperti Jatim. Alternatif lain, anak-anak bisa sparring meladeni atlet DKI atau provinsi di Jawa lainnya. Saat ini atlet pelatda PON dihuni Temi Teli Lasa, Rifaldi Ode Ridjaya, Julianto Prasetyawan, Himalaya, Danes Devrian Sandehang, Made Wisnuyasa (putra) serta sektor putri bermaterikan Nadya Putri Virgita dan Desak Made Rita Kusuma Dewi yang kini berlatih di pelatnas.

Baca juga:  Ambil Barang Isi Narkoba, WN Rusia Ajukan Eksepsi

Ia menegaskan, pihaknya masih memberlakukan promosi dan degradasi atlet. Namun jika melihat jadwal pelaksanaan PON yang semakin mendekat, peluang untuk pergantian atlet kian tipis. “Kami sudah melakukan pemusatan latihan, dan anak-anak berlatih lima kali pagi dan sore selama sepekan,” jelasnya.

Untuk penggenjotan fisik, menurut Suhardi, biasanya latihan di Lapangan Mengwi, Lumintang, serta ruangan KONI yang berisi alat fitnes. Sedangkan latihan teknik, anak-anak tetap memilih lokasi di Lapangan Alit Saputra Tabanan. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *