JAKARTA, BALIPOST.com – Keluarga, kerabat dekat, sampai sahabat mendiang Wimar Witoelar Kartaadipoetra ikut mengantar jasad almarhum dari rumah duka di Gandaria Selatan sampai ke TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (19/5). Wimar meninggal dunia pukul 09.00 WIB.
Beberapa tokoh publik yang terlihat mengikuti prosesi pemakaman di TPU Tanah Kusir, antara lain mantan menteri sekaligus Ketua DPR periode 1999-2004, Akbar Tanjung, putri Presiden Abdurrahman Wahid, Zannuba Wahid alias Yenni Wahid, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo.
Dalam sambutannya setelah prosesi penguburan, dikutip dari Kantor Berita Antara, Tanjung mengaku kehilangan sosok sahabat yang baik dan memiliki semangat persaudaraan yang tinggi. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan Wimar pernah berusaha menemui dia saat mereka berada di Washington, Amerika Serikat. “Pertemuan itu, yang terjadi saat keduanya masih menjadi aktivis mahasiswa, jadi momen yang berkesan dan akan selalu dikenang,” kata dia di hadapan para pelayat.
Ia juga berpesan kepada anak-anak Wimar, yaitu Satya Tulaka Witoelar dan Aree Widya Witoelar untuk selalu mendoakan almarhum agar arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara itu, Yenni dalam sambutannya mengatakan acara penguburan yang berlangsung pada Rabu sore, bukan perpisahan. “Kita di sini datang untuk mengantarkan beliau beristirahat ke tempat terbaik. Kita akan selalu mengenang WW,” kata dia, usai pemakaman. WW merupakan kependekan dari Wimar Witoelar.
Dalam kesempatan itu, dia mengenang sosok Wimar –alumnus ITB– sebagai orang yang idealis, jenaka, dan selalu optimis. “Beliau adalah pribadi yang penuh dengan childlike innocence. Ada kepolosan-kepolosan dalam diri beliau yang akan selalu kita rindukan,” kata dia.
Setelah dia, Masduki yang mengaku telah bersahabat dengan Wimar sejak masa keduanya menjadi aktivis reformasi, mengatakan almarhum merupakan tokoh besar yang memiliki komitmen menjadikan Indonesia jadi negara yang lebih baik.
Ikatan persahabatan itu terus terjalin saat dia –pernah memimpin ICW– masuk ke pemerintahan menjadi menteri dan Wimar konsisten memberi masukan-masukan ke pemerintah semasa hidupnya.
Ia mengatakan Wimar adalah salah satu juru bicara presiden terbaik di Indonesia.
Terakhir, Kumolo juga mengenang sosok Wimar sebagai pribadi yang baik, kritis, idealis, dan konsisten. Atas nama pemerintah, dia mengucapkan duka cita atas wafatnya Wimar sekaligus terima kasih atas jasa-jasa almarhum kepada kemajuan bangsa dan negara.
“Kepada keluarga, agar dapat meneruskan perjuangan almarhum,” kata Tjahjo menutup sambutannya.
Jenazah Wimar, yang sempat disemayamkan di rumah duka, yaitu di rumah pribadinya di Gandaria Selatan, dibawa ke TPU Tanah Kusir oleh ambulans.
Setibanya di lokasi, liang lahat sudah siap dan tiga orang laki-laki, yang merupakan bagian dari keluarga almarhum, turun untuk menidurkan jenazah di dalam kubur.
Setelah jenazah dikuburkan, para pelayat yang hadir pun berdoa dan perwakilan keluarga meminta beberapa sahabat Wimar yang hadir untuk memberi sambutan sebagai wujud penghormatan terakhir kepada mendiang aktivis dan cendekiawan itu.
Wimar, yang sempat kritis selama beberapa hari, wafat pada usia 75 tahun di RS Pondok Indah, Jakarta. Ia meninggal dunia setelah sempat mengalami sepsis, komplikasi yang disebabkan infeksi di dalam tubuh. (kmb/balipost)