BANGLI, BALIPOST.com – Geopark Batur bakal kembali direvalidasi oleh Unesco tahun ini. Rencananya kegiatan revalidasi akan berlangsung sekitar Agustus mendatang.
Kepala Badan Pengelola Pariwisata Batur Unesco Global Geopark (BUGG) Wiwin Suyasa mengatakan, sebelum tim dari Unesco turun melakukan revalidasi, akan dilaksanakan pre-revalidasi terlebih dahulu oleh tim dari geopark nasional. Pre-revalidasi direncanakan berlangsung sekitar bulan Juli. “Kalau proses revalidasi oleh Unesco diperkirakan bulan Agustus,” ujarnya, Rabu (19/5).
Jelang pelakaanaan revalidasi, Wiwin mengatakan persiapan-pers iapan telah dilakukan. Meliputi yang berhubungan dengan geologi, hayati dan budaya. Disebutkan Wiwin, pada revalidasi pertama 2016, ada 11 rekomendasi yang diberikan Unesco untuk Geopark Batur.
Dari 11 rekomendasi itu, sebagian besar sudah ditindaklanjuti. “Delapan diantaranya sudah ditindaklanjuti. Ada 4 yang belum (ditindaklanjuti) yang berhubungan dengan fisik,” terangnya.
Dia mencontohkan rekomendasi yang belum bisa ditindaklanjuti yakni penanganan terhadap meluapnya air Danau Batur hingga merendam rumah penduduk Desa Terunyan yang ada di pinggiran danau. Selain itu rekomendasi lainnya soal pengembalian kualitas air danau Batur.
Sedangkan rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti diantaranya melakukan pelatihan terhadap guide geopark, mengembangkan rute-rute baru untuk eksplorasi danau, pengembangan rute baru untuk wisata pendakian ke Gunung Batur. Juga sudah ilakukan adalah penataan pintu masuk kawasan dan penataan view point Penelokan.
Geopark Batur ditetapkan Unesco pada 2012. Geopark Batur pertamakali direvalidasi 2016.
Dalam kegiatan revalidasi pertama, tim asesor meninjau langsung kondisi Geopark Batur dari berbagai aspek. Revalidasi Geopark Batur dilaksanakan setiap empat tahun sekali oleh Unesco.
Pada 2020, merupakan fase revalidasi Geopark Batur yang kedua. Namun karena COVID-19 merebak tahun itu, revalidasi ditunda. (Dayu Swasrina/balipost)