DENPASAR, BALIPOST.com – Gempabumi tektonik mengguncang pada pukul 19.09 WIB atau 20.09 WITA di wilayah Blitar, Jawa Timur dan sekitarnya. Hasil info pendahuluan BMKG menunjukkan gempabumi ini berkekuatan M=6,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,9.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,63 LS dan 112,34 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 km arah Tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada kedalaman 110 km. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, M.Si, dalam rilisnya mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah. Diakibatkan subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam lempeng Eurasia.

Baca juga:  Made Oka Bantah Pernyataan Novanto

Hasil analisis BMKG menunjukan bahwa gempabumi tersebut memiliki mekanisme sesar naik kombinasi geser (oblique thrust fault). Ia mengatakan hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. “Berdasarkan data sementara tercatat kerusakan ringan pada beberapa bangunan fasilitas umum dan rumah warga,” katanya.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Namun, hingga pukul 20.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan sebanyak  2 Kali (aftershock) dengan magnitudo 3,1 dan 2,9.

Baca juga:  Dari Cokorda Pemecutan XI Lebar hingga Tambahan Kasus Omicron

Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujarnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *