SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kecintaan masyarakat Nusa Penida terhadap lingkungan masih terlihat, meski saat ini pariwisata sepi. Mereka nampak konsisten merawat terumbu karang di alam bawah laut Nusa Penida.
Ini terlihat dari aktivitas para pegiat terumbu karang di Desa Ped. Mereka nampak antusias untuk menjaga kelestarian tertumbu karang, sebagai salah satu bagian keindahan alam setempat.
Terumbu karang telah menjadi ekosistem bawah laut, membentuk batu kapur atau struktur karbonat. Ekosistem terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai organisme laut, serta menjadi tempat pemijahan, peneluran dan pembesaran anak-anak ikan. Tansplantasi terumbu karang menjadi salah satu cara untuk merehabilitasi karang-karang yang rusak akibat beberapa kegiatan berbahaya di laut.
Trasnplantasi atau penanaman kembali belum lama ini dilakukan di daerah Ped, tepatnya di SD Point. Pada sebuah kerangka, bibit karang disebar disana dan ditata rapi. Sudah ada sekitar 6.000 bibit karang sudah ditanam sejak Pebruari lalu. Setiap bulannya rata-rata ada 100 bibit karang baru yang ditanam pada areal luas tanam 20 are dengan memanfaatkan berbagai metode dan media.
“Terumbu karangnya sekarang masih dalam kondisi sehat. Tingkat keberhasilan penanaman terumbu karang ini sekitar 95 persen,” kata pegiat terumbu karang Nyoman Karyawan, belum lama ini.
Transplan ditanam pada lubang terumbu, yaitu menempelkan bagian karang sekitar 10 cm pada lubang terumbu karang. Kemudian mengikatnya pada tempat pemulihan.
Ia menyampaikan meski pariwisata sedang istirahat, ia dan kawan-kawannya tetap melakukan kegiatan pemeliharaan terumbu karang. Mengingat terumbu karang adalah objek vital dan salah satu ikon penting keindahan alam bawah laut bagi Nusa Penida.
Transplantasi karang dilakukan secara berkala setiap tahunnya dan sekarang sudah mulai memperlihatkan hasilnya. Dukungan terhadap pelestarian terumbu karang cukup tinggi dari berbagai pihak. Penggiat terumbu karang Nuansa Pulau ini sudah melakukan transplantasi terumbu karang sejak lima tahun lalu.
Anggotanya pun terus bertambah menjadi puluhan orang. Mereka melakukan kerja sama dengan Coral Triangle Center, Ocean Gardener, Dinas Kelautan dan Perikanan Bali, Perangkat Desa Ped dan Pemkab Klungkung serta masyarakat sekitar.
Dalam upaya pelestarian terumbu karang, semua lembaga terkait hingga masyarakat setempat sangat peduli. Sebab, kelestarian alam bawah laut menjadi salah satu penyangga kehidupan masyarakat Nusa Penida sebagai daerah kepulauan. (Bagiarta/balipost)