NEGARA, BALIPOST.com – Kendala masyarakat Jembrana harus keluar daerah untuk melanjutkan sekolah tinggi atau perguruan tinggi negeri menjadi konsen Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk kuliah cukup tinggi, terkuras untuk biaya hidup saat kuliah.
Apalagi di masa kondisi Pandemi COVID-19 ini sangat membebani masyarakat. Sudah saatnya Negara hadir memfasilitasi pendidikan bagi warga ini.
Bupati asal Banjar Peh, Desa Kaliakah ini sangat berharap agar ada perguruan tinggi negeri di Jembrana. “Saya, menggedor kepada Rektorat Udayana, jangan berpikir Kampus hanya di Denpasar atau Badung saja, atau di kota saja. Tetapi mari kita mengubah pola pikir, kampus menjemput bola ke Jembrana. Bagaimana anak-anak kita tidak terbebani biaya kos, makan sehari-ahari dan lain-lain. Dengan menghadirkan kampus (negeri) disini,” tandas Bupati Tamba, Kamis (27/5).
Pihaknya juga sudah sempat bertatap muka dengan salah satu pihak rektorat dan menyampaikan keinginan ini. Harapannya salah satu fakultas negeri Udayana ada di Jembrana misalnya Fakultas Pariwisata. Tidak semuanya menumpuk di Denpasar dan Badung.
Mengapa begitu, Bupati Tamba meyakini ke depan Jembrana harus bersiap diri khususnya generasi muda menghadapi pembangunan infrastruktur, baik jalan tol maupun bandara di Bali Utara. Ketika highway (jalan tol) terwujud, ada peledakan dahsyat kemajuan di sektor pariwisata.
“Kita jangan jadi penonton saja dan harus menjadi pelaku. Karena itu (SDM) generasi muda harus disiapkan,” terangnya.
Dengan situasi COVID-19 ini, banyak warga tidak mampu lagi menguliahkan anaknya keluar Jembrana. Terlalu dipaksakan dan terbebani dengan biaya d lluar kuliah. Seperti kos, makan dan minum selama menjalani perkuliahan.
Bupati Tamba berharap rektorat di Universitas Udayana dalam dua hingga tiga bulan ini agar menjawab tantangan dibuatnya kampus di Jembrana ini. (Surya Dharma/balipost)