TABANAN, BALIPOST.com – Seorang pasien mengamuk dan berteriak di depan UGD BRSU Tabanan, Jumat (28/5). Pasien bernama Kadek EA (25) memiliki penyakit epilepsi serta orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Bahkan sebelum dibawa ke rumah sakit, ia sempat memecahkan jendela rumahnya di Desa Subamia, Kecamatan Tabanan. Sebetulnya, karena penyakit yang dideritanya, pihak keluarga selama ini terus mengawasi dan membatasi gerak gerik pasien.
Diduga karena tertekan, pasien menjadi depresi. Dengan tangan terborgol, EA yang hendak dibawa ke RSJ Bangli ini kerap berteriak-teriak. Alhasil sejumlah pengunjung rumah sakit Tabanan yang lewat di depan UGD BRSU Tabanan tak berani mendekat.
Keluarga dan petugas dari Satpol PP Tabanan berusaha menenangkannya namun tetap tidak direspons. Bahkan yang bersangkutan sempat kabur ke arah selatan rumah sakit hendak pulang dalam posisi tangan masih terborgol.
Ayah pasien, mengatakan anaknya kambuh lantaran tak diizinkan membawa sepeda motor. Ia melarang karena khawatir epilepsi anaknya bisa kumat kapan saja. “Karena tidak dikasih bawa motor, dia ngamuk sambil memecahkan kaca jendela di rumah,” ucapnya.
Dikatakannya riwayat epilepsi diderita oleh anaknya sejak di bangku SMP. Bahkan ia juga sempat pingsan di sekolah.
Jadi, setiap anaknya bermain keluar selalu diikuti oleh keluarga. Anaknya sebelumnya juga sempat dibawa ke Panti Laras Dinas Sosial Tabanan lantaran mengamuk. “Saat itu hanya dirawat sehari, besoknya sudah pulang karena sudah tenang,” tambahnya.
Komandan Pleton Pengendalian Masyarakat Satpol PP Tabanan I Wayan Ardika mengatakan, mendapatkan informasi dari pihak keluarga untuk membantu evakuasi pasien ODGJ, ia bersama lima orang anggota langsung menuju Desa Subamia. Di sana sudah didapati, pasien dengan kondisi tangan terborgol diamankan di Poskamling.
“Tangannya diborgol pakai milik Bhabinkamtibmas yang ikut mengamankan pasien. karena dia ini di rumahnya sempat mengamuk,” ucapnya.
Bahkan untuk mau ikut naik ke mobil Satpol PP, petugas berusaha merayu yang bersangkutan untuk selanjutnya dibawa ke RS Tabanan untuk kelengkapan administrasi sebelum akhirnya dibawa ke RSJ Bangli. (Puspawati/balipost)