BANGLI, BALIPOST.com – Kasus kematian akibat COVID-19 di Bangli dalam sepekan ini mengalami peningkatan. Bahkan dalam 3 hari berturut-turut, mulai Rabu (26/5) hingga Jumat (28/5), Bangli terus melaporkan tambahan korban jiwa COVID-19.
Dari data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, rinciannya adalah pada Rabu sebanyak 3 orang, Kamis mencapai 2 orang, dan Jumat ada 1 orang. Untuk itu, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bangli I Wayan Dirgayusa mengatakan pihaknya melaksanakan vaksinasi di Desa Demulih.
Desa itu jadi sasaran vaksinasi karena ketersediaan vaksin masih cukup. Sedangkan banyak lansia di sana yang belum menerima vaksin. “Selain itu, karena kasus kematian di Demulih meningkat,” ujarnya.
Disebutkan, beberapa hari lalu ada dua warga Demulih yang meninggal karena COVID-19 dalam sehari. Salah satunya merupakan lansia.
Sementera itu, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengklaim antusias masyarakat Bangli mengikuti vaksinasi cukup tinggi. Ia pun meyakini akhir Juni mendatang, 70 persen masyarakat sudah tervaksinasi.
Dikatakan Sedana Arta, antusiasme masyarakat ikut vaksinasi terlihat dari banyaknya warga yang datang ke pos vaksinasi. Di Banjar Alis Bintang, Desa Sulahan misalnya, berdasarkan laporan yang diterimanya dari Camat Susut, warga yang datang ke pos vaksinasi mencapai 700 orang. Melebihi target vaksinasi yang hanya 500 orang.
Demikian juga di Desa Demulih, dari 200 target per hari, yang datang lebih dari itu. “Artinya masyarakat sudah menyadari pentingnya vaksinasi. Mudah-mudahan target Bali sesuai arahan Gubernur, sampai akhir Juni nanti 70 persen rakyat Bali sudah tervaksinasi,” ungkapnya, Jumat (28/5).
Dengan banyaknya masyarakat yang sudah tervaksinasi, akan terbentuk kekebalan komunal. Dengan demikian, berbagai aktivitas masyarakat akan bisa berjalan normal kembali.
Disampaikan Sedana Arta, dari 25 ribu dosis vaksin yang diterima Bangli untuk program Gertak vaksinasi, saat ini sudah habis. Bangli akan mendapat tambahan vaksin lagi sebanyak 30 ribu dosis.
Vaksinasi selanjutnya akan dilaksanakan di banjar-banjar. “Sasarannya tidak hanya lansia, tapi seluruh warga,” jelasnya. (Dayu Swasrina/balipost)