AAGN Ari Dwipayana. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pandemi atau gering agung tidak boleh menghentikan kreativitas dalam bersastra. Justru di masa pandemi, sastrawan dan pecinta sastra akan memiliki momen untuk “mulat sarira” melihat kembali apa yang tengah terjadi.

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, AAGN Ari Dwipayana, Selasa (1/7) menyampaikan, pandemi Covid-19 telah banyak menghentikan aktivitas dan mobilitas. Tetapi pandemi tak boleh menghentikan kreativitas.

Oleh karena itu, untuk mendorong para penggiat sastra Bali kembali berkarya, Yayasan Puri Kauhan Ubud menyelenggarakan ajang ekspresi penulisan kreasi sastra bertajuk “Sastra Saraswati Sewana, Pamarisuddha Gering Agung.”

Baca juga:  Masyarakat Pesisir Diajak Jaga Ekosistem dan Kearifan Bahari

Tema ini diangkat dalam rangka pemujaan terhadap Sang Hyang Aji Saraswati, melalui sastra di tengah mewabahnya pandemi Covid-19. Melalui ajang ini diharapkan lahir lebih banyak lagi karya sastra klasik Bali dan karya sastra modern Bali.

Dikatakan, kreasi karya sastra yang dilombakan antara lain sastra Bali klasik berupa geguritan, kidung, kakawin dan satua. Selain sastra Bali klasik juga dilombakan sastra modern berupa cerpen dan puisi bebahasa Bali.

Semua karya sastra yang dilombakan harus karya otentik dengan mengambil tema gering agung atau pandemi COVID-19. Ditegaskan, ajang kreasi ini bukan semata-mata perlombaan, tapi akan didahului dengan serangkaian workshop sastra Bali klasik dan sastra Bali modern bagi peserta, dengan narasumber yang kompeten seperti Dewa Windu Sancaya, Gunayasa, Mas Ruscitadewi dan sebagainya.

Baca juga:  Harus Terus Diperjuangkan, Kepariwisataan yang Untungkan Masyarakat Desa dan Konservasi Alam

Workshop sastra Bali modern diselenggarakan pada 4 Juni 2021 dan workshop sastra Bali klasik pada 5 dan 6 Juni 2021. Kegiatan ini terbuka untuk umum.

Dewan juri akan memilih 30 karya terbaik dalam 6 kategori untuk mendaparkan hadiah dana apresiasi dan piagam penghargaan. “Menulis itu tidak sulit. Dengan menulis kita menghormati dan menghargai tradisi. Dengan menulis kita respek terhadap masa lalu dan membangun Bali ke depan,” ujar Koordinator Jubir Presiden RI ini.

Baca juga:  Wariga Bali Diusulkan Jadi Salah Satu Referensi Pilih Bendesa

Ajang kreasi ini mendapat dukungan berbagai pihak, termasuk sejumlah menteri seperti Mensegneg Pratikno, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi G Sadikin, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, serta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster. (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *