GIANYAR, BALIPOST.com – Pariwisata Gianyar menaruh harapan besar pada agenda Aparatur Sipil Negara (ASN) pemerintah pusat yang akan berkantor di Bali melalui Program Work From Bali (WFB). Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, Anak Agung Gede Putrawan mengatakan hal itu, Selasa (1/6).
Putrawan menyampaikan, sektor pariwisata di Gianyar menaruh harapan besar pada program WFB. Kebijakan itu diambil untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Bali merupakan daerah yang paling terdampak atas pandemi Covid-19. “Dengan program WFB, sektor pariwisata di Gianyar secara bertahap bangkit,” jelasnya.
AA. Putrawan memaparkan selama ini Gianyar sangat bertumpu pada pariwisata. Target dengan WFB, paling tidak hotel atau tempat wisata di Gianyar ada pengunjungnya sehingga bisa membantu pelaku pariwisata menutupi biaya operasional.
Ditegaskannya, pelaku pariwisata Gianyar siap menyambut program ASN berkantor di Bali. Walaupun penyediaan akomodasi dipusatkan di Nusa Dua, ASN pusat yang berkantor di Bali juga bisa menginap di akomodasi wisata di Gianyar. “ASN yang mengikuti program WFB juga bisa mengunjungi daya tarik wisata di Gianyar,” tegasnya.
Putrawan menyampaikan Gianyar memiliki 180 akomodasi terdiri dari 135 hotel bintang 3, 4, 5, dan hotel non bintang, 28 daya tarik wisata. Ini termasuk didalamnya kebun binatang, museum, dan 17 restoran.
Saat ini, 180 hotel, restoran, villa dan objek wisata yang sudah mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat kunjungannya ke Desa Mas, Kecamatan Ubud, belum lama ini menyampaikan bahwa pemerintah pusat sudah memulai kebijakan bekerja dari Bali. Ditargetkan 25 persen ASN pusat bisa berkantor di Bali. “Target 25 persen ASN yang sesuai dalam bidangnya bisa berkegiatan di Bali,” ucapnya. (Wirnaya/balipost)