DENPASAR, BALIPOST.com – Bali disebut akan membuka pariwisata untuk wisatawan mancanegara pada Juni atau Juli. Namun sudah memasuki Juni, rencana itu belum juga ada kepastiannya.
Terkait hal ini, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19, Dewa Made Indra, Rabu (2/6) menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bali tidak pernah menutup pariwisata Bali untuk dunia. Hanya saja wisatawan mancanegara belum bisa berwisata ke Bali karena negara mereka belum mengizinkan warga negaranya keluar wilayah.
Penyebabnya karena kasus COVID-19 di negara bersangkutan masih tinggi. “Jadi gak bisa berdiri sendiri, karena itu sekali lagi masalah buka membuka pariwisata bukan persoalan Pemerintah Daerah, ini persoalan dunia internasional,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan saat ini Bali terus berupaya dalam pengendalian COVID-19. Dari update kasus harian sudah mengalami penurunan yang belakangan ini terus berada di 2 digit.
Begitu juga tingkat kesembuhan pasien sudah mencapai 95 persen. Selain itu, Bed Occupancy Ratio (BOR) di setiap rumah sakit di Bali yang menangani pasien Covid-19 semakin menurun dan kasus-kasus aktif COVID-19 semakin berkurang. “BOR kita semakin mengecil, itu indikator-indikator kita. Kemudian kecepatan vaksinasi kita sangat baik. Per kemarin (Selasa, 1 Juni 2021) warga yang sudah divaksinasi Covid-19 sudah di angka 1.300.000 lebih dari target 70 persen pendudukan Bali atau sekitar 3 juta penduduk,” tandas Dewa Indra.
Terkait vaksinasi, Sekda Provinsi Bali ini, akan terus mengupayakan agar Bali terus diprioritaskan. Sehingga, target vaksinasi menuju 70 persen penduduk Bali tervaksinasi cepat terealisasi.
Apalagi, program vaksinasi di Bali berbasis banjar, sehingga pergerakannya semakin cepat. “Daripada menanyakan nilainya A, B, C, atau D lebih baik kita bergerak terus melakukan pengendalian Covid-19, melakukan percepatan vaksinasi, dan saya kira itu lebih baik. Karena kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa sistem pengendalian COVID-19 di Bali sangat baik, sehingga Bali aman untuk dikunjungi,” tegasnya. (Wnatha/balipost)