NEGARA, BALIPOST.com – Penyebaran undangan sosialisasi bagi warga di Kabupaten Jembrana yang kemungkinan terkena jalur penetapan lokasi (penlok) Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi mulai dilakukan Kamis (3/6). Sejumlah warga mengaku telah menerima undangan yang diserahkan perangkat desa/kelurahan.
Namun tak sedikit yang belum menerima meskipun areal rumah mereka pernah diukur dan terpasangi patok. Bahkan di salah satu Kelurahan, salah satu areal yang rencananya masuk titik penlok, ada warga tidak masuk daftar undangan padahal posisi tanahnya ada di tengah-tengah. “Kalau saya dapat, samping-samping juga dapat. Itu yang di tengah malah tak dapat. Tidak tahu juga bagaimana teknisnya. Saya dapat undangan tanggal 7 ini di GOR Kresna Jvara. Waktu ini diukur katanya rentang panjangnya dari tiang listrik selatan sampai di utara,” kata salah seorang warga Pendem, Kecamatan Jembrana, ditemui Kamis (3/6).
Di Pendem, beberapa rumah subsidi yang baru beberapa tahun ditempati juga menerima undangan. Namun diakui, selama pengukuran tidak ada patok-patok yang terpasang.
Sementara itu, di wilayah lain juga sudah terlihat beberapa patok-patok menggunakan bambu terpasang. Patok bambu yang di atasnya dipasangi kain merah ini, menurut warga, merupakan tanda pengukuran saat survei jalur Tol.
Di sisi lain, beberapa warga yang menerima undangan mengaku pasrah jika tanahnya nanti dibebaskan. Asalkan dalam ganti untung yang disebutkan sesuai dengan harapan warga.
Selain bangunan, tanah, dan tanaman, warga juga minta ada perhitungan biaya prosesi spiritual. Misalnya proses upakara pendirian bangunan dan kearifan lokal masyarakat Bali dari dampak pembebasan lahan itu.
Dari informasi, para perangkat desa ditargetkan bisa mengirimkan seluruh undangan ke masyarakat itu dalam waktu dua hari. Hal itu dikarenakan mepetnya waktu pelaksanaan yakni minggu depan.
Data yang dihimpun untuk jumlah undangan, Kecamatan Melaya terdapat 784 bidang, Jembrana 585 bidang, Negara 690 orang, Mendoyo 1.420 bidang, dan Pekutatan 778 bidang. Kecamatan Mendoyo paling banyak terbagi di 9 Desa/Kelurahan.
Waktu undangan juga berbeda-beda mengingat jumlah yang cukup banyak dibagi menjadi beberapa sesi dalam waktu tiga hari.
Sebelumnya dalam rapat koordinasi terkait penyebaran undangan sosialisasi Jalan Tol Rabu (2/6), ditegaskan dari tim persiapan penlok Provinsi Bali bahwa undangan yang dikirim itu sekaligus pemantapan data. Sehingga bisa saja warga yang diundang itu masuk dalam penlok maupun tidak.
Setelah tahapan sosialisasi ini dilakukan, baru beranjak ke konsultasi publik. Seluruh warga yang terlalui maupun potensi terdampak harus datang dan menyampaikan pendapatnya. (Surya Dharma/balipost)