Atlet PON jalani tes fisik. (BP/Nel)

DENPASAR,BALIPOST.com – Pasca melakukan tes fisik terhadap atlet PON, kini KONI Bali berniat menyusun strategi pemenangan di PON Papua. Tujuannya, untuk mengetahui kondisi realistis atlet, dalam rangka memaksimalkan prestasi, disisa waktu yang mepet ini.

Kabid Kesehatan KONI dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santosa, AIFO-K, di Denpasar, Jumat (4/6), mengatakan tim Ganesha Sports Centre, telah menguji tes fisik selama tiga kali. “Tim Ganesha akan memaparkan kondisi nyata fisik atlet PON,”beber Ngurah Putra.

Dia memaparkan, atlet perlu dibekali kiat-kiat dan strategi jitu, dalam upaya memberdayakan atlet menuju prestasi puncaknya. “Kami melakukan pembenahan terhadap atlet, tentunya melalui kajian ilmiah, yang ditopang sport science,”tuturnya.

Baca juga:  Jelang Pertemuan IMF-WB, Polisi Warning Jambret dan Preman

Dijelaskannya para atlet berikut pelatih, akan dibekali, buku jurnal, yang harus diisi tiap hari. Ia mencontohkan, seorang atlet beladiri yang memiliki kelebihan berat badan, akan terus dipantau sampai menuju berat ideal. “Buku jurnal berisi laporan perkembangan seratus hari, menjelang keberangkatan ke Bumi Cendrawasih,”ujarnya.

Ia menambahkan, selain pantauan dari buku jurnal, pihaknya juga memberikan tips berikut nutrisi, agar berat badannya ideal. “Kami ingin atlet menorehkan prestasi puncak, saat berlaga di PON Papua,”terangnya. Selama menghuni pelatda, tim kesehatan juga menyiapkan bagaimana cara menangani cedera yang menimpa atlet.

Baca juga:  NasDem Kunci Satu Kursi DPRD Denpasar Dapil Denut

Ngurah Putra menegaskan pihaknya siap mendamping sekaligus mengevaluasi perkembangan atlet, tiap 10 hari,”kata dia. Karena itu, pihaknya senantiasa memantau upaya yang dilakukan atlet bersama pelatih, tiap harinya. Dia mengakui, atlet selama TC Sentralisasi, wajib menjalani tes rapid, dan mereka tidak boleh pulang ke rumah masing-masing. “Sesama atlet yang sudah menjalani rapid test, diperkenankan berlatih tanpa masker,”jelasnya.

Akan tetapi, jika mereka pulang ke rumah, dan ingin kembali ke lokasi TC maka, harus menjalani tes rapid ulang. “Kami juga mengajak atlet dan pelatih, seolah olah kondisinya sebagaimana situasi di Papua,”paparnya. Pihaknya juga minta komitmen sikap atlet, dengan membubuhkan pakta integritas, yang berisi komitmen atlet apakah masih setia membela Bali berlaga ke Papua atau justru mengundurkan diri.

Baca juga:  Panglima TNI Cek Kesiapan Pengamanan KTT G20

Di sisi lain, Binpres KONI Bali Nyoman Yamadhiputra, menyatakan, tes fisik yang dilakukan Undiksha, bisa diterapkan bagi atlet seluruh cabor. Misalnya tes fisik bagi pecatur, tentu berbeda dibandingkan atlet beladiri. “Namun Undiksha sudah memiliki variabel sesuai dengan cabornya,”ungkapnya. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *