Ilustrasi. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kasus penemuan mayat bayi laki-laki tanpa kedua tangan di Banjar Dinas Munduk Tenegah, Desa Tista Kecamatan Busungbiu masih ditangani dengan intensif. Pasca penemuan mayat bayi malang itu, polisi telah memeriksa sebanyak 7 orang saksi yang diduga mengetahui peristiwa itu.

Sementara, hasil pemeriksaan luar menunjukan, pada dada dan punggung jasad bayi itu terdapat luka robek. Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Iptu Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa Jumat (4/6) mengatakan, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Buleleng dan Unit Reskrim Poslek Busungbiu telah mengumpulkan keterangan dari saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Hanya saja, keterangan saksi ini belum memberikan titik terang siapa pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa ini. Untuk itu, penyidik masih bekerja keras mengumpulkan keterangan saksi tambahan dan mengorek barang bukti yang memberi petunjuk untuk mengungkap kasus yang membuat geger warga Desa Tista itu.

Baca juga:  Menpan RB Apresiasi Koster Keluarkan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan

Untuk itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat yang mengetahui informasi berkaitan dengan kasus ini agar segara menginformasikan kepada aparat terdekat, sehingga kasusnya dapat terungkap. “Setelah olah TKP awal, penyidik sudah memeriksa 7 saksi dan itu belum cukup, sehingga penyidik masih kerja keras mengumpulkan keterangan tambahan dan barang bukti lain untuk memberi petunjuk agar kasus ini bisa terungkap,” katanya.

Perwira asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu ini menambahkan, dari hasil pemeriksaan oleh petugas kesehatan dari Puskemas Busungbiu memperkirakan sang bayi meninggal dunia sekitar 3 hari sebelum jasadnya ditemukan tergeletak di jalan beton pada Kamis (3/6). Sementara, selain jasad bayi malang itu tidak memiliki kedua tangan, juga ditemukan fakta baru, di mana pada dada dan punggungnya terdapat luka robek.

Baca juga:  Ayah Biologis Bayi Tanpa Tangan Sudah Diketahui, Segera Diperiksa

Terhadap fakta itu, Iptu Sumarjaya mengaku penyidik masih menunggu hasil Visum et Repertum (VeR) oleh dokter forensik rumah sakit. Sejauh ini, jasad bayi telah dititipkan di kamar jenazah RSUD Buleleng untuk di-visum.

Nantinya, keterangan ahli itu akan menentukan secara detail terkait luka dan penyebab kematian sang bayi malang itu. Selain itu, VeR ini akan menjawab mengapa jasad bayi mungil itu tidak memiliki kedua tangan. “Kami masih menunggu hasil visum, jadi saat ini, kami belum berani memastikan apa penyebab bayi meninggal sampai tangannya tidak ada,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok jasad bayi ditemukan tergeletak di jalan beton di pemukiman warga Warga Banjar Dinas Munduk Tengah, Desa Tista, Kecamatan Busungbiu Kamis (3/6) lalu sekitar pukul 06.00 WITA. Pertama kali peristiwa ini ditemukan oleh saksi Kadek Sely Riskiani (16).

Baca juga:  Antusias, Masyarakat Gunakan Hak Pilih

Dia hendak keluar rumah untuk membeli makanan. Saksi ini terkejut menemukan bungkusan benda mencurigakan tergelatak di jalan sempit itu.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh, saksi melihat keresek hitam dan selembar kain. Benda itu masih berisi bercak noda yang mirip seperti gumpalan darah.

Tidak jauh dari bungkusan keresek itu, saksi juga menemukan jenazah bayi yang terbungkus dengan tas belanja warna hijau.

Saat ditemukan, posisi badan bayi sebagian masih terbungkus di dalam tas belanja tersebut. Sementara mulai dari bagian dada hingga kepalanya tidak tertutup.

Saat diamati, ternyata, bayi malang itu tidak memiliki kedua tangannya. Terkejut dengan penemuan ini, saksi Riskiani lantas memberitahu orangtuanya Komang Ariawan (42). Informasi ini kemudian dilaporkan kepada polisi. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *