Ilustrasi. (BP/Tomik)

BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Bangli telah mendirikan SMP Satu Atap (Satap) di Banjar Bunut, Desa Terunyan, Kintamani sekitar 4 tahun lalu, 2017. Tujuannya untuk memeratakan akses pendidikan sekaligus mengatasi persoalan putus sekolah di wilayah balilk bukit Terunyan.

Namun sayang, sekolah tersebut hanya beroperasi beberapa bulan. Siswa yang sempat bersekolah di sana memilih pindah ke sekolah lain.

SMP Satu Atap (Satap) di Banjar Bunut, Desa Terunyan didirikan di SDN 3 Terunyan. Saat awal selesai dibangun sekolah itu sempat beroperasi.

Baca juga:  PGRI Bali Dukung Program “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”

Namun sebentar, hanya 3-4 bulan. “Ada 18 orang siswa yang sempat bersekolah di sana, namun mereka kemudian memilih pindah ke sekolah lain. Ada yang ke Paleg (Karangasem), ada yang ke Bangli,” ungkap Kepala SDN 3 Terunyan I Nyoman Tega, Minggu (6/6).

Adapun alasan siswa memilih pindah, karena kegiatan pembelajaran di SMP Satap belum optimal. “Buku-buku belum lengkap. Anak-anak tidak mau seperti itu, sehingga memutuskan pindah,” ujarnya.

Saat awal beroperasi, guru yang ditugaskan mengajar di SMP Satap tersebut yakni guru-guru di SDN 3 Terunyan. Tidak ada guru khusus SMP yang ditugaskan Pemkab Bangli di SMP tersebut.

Baca juga:  Empat Pelajar SMAN 4 Denpasar Raih Beasiswa S1 ke AS

Padahal menurutnya untuk mengajar di SMP harus ada guru khusus sesuai mata pelajaran. “Waktu itu semua guru-guru di SD kami membantu mengajar di sana,” terangnya.

Lebih lanjut disampaikannya, sejak semua siswa pindah, SMP Satap di Bunut kemudian tutup. Karena sudah lama tidak beroperasi, rencananya Kasek asal Sidembunut itu akan menghadap Kadisdikpora Bangli. “Saya akan menghadap ke pak kadis mengenai bagaimana rencana kedepannya,” kata Tega.

Baca juga:  "Glamping" di Kintamani Laris Manis Dipesan Wisatawan

Pihaknya berharap SMP Satap tesebut bisa beroperasi kembali. Sehingga siswa-siswa yang ada di Banjar Bunut dan Banjar Madia Desa Terunyan bisa melanjutkan pendidikan di sana.

Terlebih dalam waktu dekat sudah mulai tahun ajaran baru. “Kami harapkan ditata administrasinya, struktur pengajarnya. Harapan saya seperti itu. Karenanya saya akan menghadap Kadisdikpora,” jelasnya.

Disebutkan jumlah siswa di SDN 3 Terunyan yang akan tamat tahun ini dan berpotensi ditampung di SMP Satap sebanyak 16 orang. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *