Komisi IV DPRD Gianyar meninjau fasilitas dan ruangan di gedung baru Rumah Sakit Sanjiwani. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Komisi IV DPRD Gianyar menggelar monitoring dan evaluasi (monev) ke RSUD Sanjiwani, Puskesmas Ubud 1 dan RSU Payangan dan mendapatkan sejumlah temuan. Ketua Komisi IV DPRD Gianyar, Ni Made Ratnadi saat kegiatan Monev, Senin (7/6) mengatakan ruangan kelas 3 di RSUD Gianyar untuk masyarakat kelas bawah masih minim.

Ia mencontohkan ruangan kelas 3 di gedung baru RSUD Sanjiwani justru lebih sedikit dibanding kelas 2 dan kelas 1. Perbandingan untuk ruangan kelas III masih sangat minim.

Baca juga:  Kesulitan Bibit Beras Hitam, Petani di Penebel Beralih

Made Ratnadi menjelaskan masyarakat Gianyar sangat dominan membutuhkan ruang kelas 3. Minim ruangan kelas 3 bisa memicu terulangnya kasus lama, karena kehabisan kamar, pasien diminta naik kelas.

Ia mendesak rumah sakit melayani pasien kelas 3 meskipun ruangan kelas 3 penuh. “Kalau masyarakat punya kartu kelas 3, kalau penuh, tetap tidak bayar 2×24 jam meskipun ditaruh di VIP, setelah itu, RS berkewajiban pindahkan pasien ke kelas 3,” harapnya.

Baca juga:  Bukit Jati Water Boom

Menurutnya, apabila selama dua hari dirawat di VIP pasien kelas 3 tetap tidak dapat kamar, itu risiko rumah sakit. “Kalau penuh di kelas 3, tetap harus difasilitasi dengan Bantuan Kesehatan (BK),” ungkapnya.

Ratnadi juga memonitoring Puskesmas Ubud 1. Puskesmas ini mempunyai ruangan rawat inap. Saat pandemi, justru pasien yang menginap di puskesmas ini sangat rendah.

Made Ratnadi menambahkan saat Monev di RSU Payangan terlihat fasilitas ruangan dan peralatan kesehatan sudah cukup lengkap sebagai rumah sakit tipe C. Selain gedung baru, tenaga kesehatan (nakes) dedikasi tinggi. ” Jumlah pasien dengan jumlah nakes yang melayani dinilai cukup memadai ,” tambahnya. (Wirnaya/balipost)

Baca juga:  Diminta, Awal 2018 Penertiban Penggunaan Mobdin Diterapkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *