Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (BP/Ist)

JAKARTA, BALIPOST- Tim gabungan dari TNI dan Polri telah melakukan sejumlah langkah pengendalian untuk mengatasi penularan kasus Covid-19 di wilayah Kudus dan Bangkalan. Dua wilayah tersebut diketahui tengah mengalami lonjakan kasus yang cukup besar setelah masa libur Lebaran.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menerangkan bahwa tim gabungan melakukan pendampingan kepada Kepala Dinas Kesehatan dari masing-masing kabupaten di dua wilayah tersebut untuk mengoptimalkan motor penggerak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

“PPKM ini adalah satu kunci untuk kita bisa menekan angka kasus positif. Di PPKM kita bisa melaksanakan tracing terhadap kontak erat dan setelah itu kita bisa mengetahui apakah positif ataukah tidak. Termasuk di PPKM kita juga bisa meningkatkan angka kesembuhan masyarakat dan menekan angka kematian,” ujar Hadi, dikutip dari pres relis Setpres RI, Senin (7/6).

Baca juga:  Karangasem Jadi Zona Merah Peringkat Pertama di Indonesia, Begini Penjelasan Mas Sumatri

Dalam hal pendampingan ini, anggota TNI dan Polri dikerahkan untuk membantu di wilayah pelaksanaan PPKM berskala mikro di dua wilayah yang tengah mengalami lonjakan kasus tersebut. Sejumlah pendampingan juga dikerahkan untuk pelaksanaan pemeriksaan PCR, di rumah-rumah sakit, dan penguatan penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat.

“Kita melakukan pendampingan dan penguatan dalam rangka terus menjaga protokol kesehatan dengan terus mengingatkan untuk tetap mengenakan masker. Walau saya sudah divaksin, saya tetap menggunakan masker, termasuk menjaga jarak dan mencuci tangan,” kata Panglima TNI.

Baca juga:  Transmisi Lokal COVID-19 di Bali, Klaster Baru Bermunculan

Menurut Panglima TNI, penggunaan masker merupakan bentuk kedisiplinan yang paling ringan yang dapat dilakukan masyarakat. Tentunya hal itu harus disertai dengan kedisiplinan untuk menjaga jarak dan mencuci tangan untuk hasil terbaik.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan bahwa zona merah di Kudus terdapat di 60 desa.

Di wilayah tersebut para personel TNI dan Polri nantinya akan diturunkan untuk mendampingi pembatasan ruang gerak masyarakat untuk meminimalisir penyebaran virus korona.

Baca juga:  Melaju ke Grand Final, SMAN 12 Surabaya Ingin Boyong Piala Axis Nation Cup 2024

“Saat ini diturunkan kurang lebih empat kompi gabungan TNI-Polri untuk menjaga klaster Kudus dan kemudian mempersiapkan dan mendorong pemerintah daerah untuk menambah tempat-tempat isolasi mandiri rujukan sehingga klaster isolasi mandiri yang ada di rumah-rumah kita bisa geser karena kurang lebih ada 1.200,” ucap Kapolri.

Kapolri juga menjelaskan bahwa khusus di wilayah Bangkalan, pihaknya telah meningkatkan pelaksanaan PPKM berskala mikro di setidaknya tiga kecamatan. Aktivitas pemeriksaan dan pelacakan terus ditingkatkan untuk segera memberikan penanganan maksimal bagi warga yang kedapatan positif dari hasil pemeriksaan. (Agung Dharmada/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *