GIANYAR, BALIPOST.com – Sesuai hasil Monev Komisi III DPRD Gianyar permintaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tirta Sanjiwani tinggi sementara produksi AMDK masih belum optimal. Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (PAM TS) Gianyar, Made Sastra Kencana didampingi Dirum, Nyoman Darmadiasa, dan Dirtek Wayan Suastika Rabu (9/6) mengatakan belum optimalnya kapasitas produksi AMDK diakibatkan keterbatasan permodalan.
Made Sastra Kencana mengatakan belum optimalnya produksi AMDK TS karena modal kerja yang terbatas. Keterbatasan permodalan berdampak pada masih terbatasnya persediaan bahan baku. “Pengadaan bahan baku juga terbentur aturan,” ucapnya.
Sastra Kencana menambahkan di tengah tingginya permintaan be gianyar water, AMDK TS juga masih terkendala dengan lebel cap. “Ini masih dalam proses sehingga pesanan khusus cap belum bisa dilayani,” jelasnya.
Ketua komisi 3 DPRD Kabupaten Gianyar Putu Gede Pebriantara, mengatakan dari hasil pantauan dewan mengawali produksi unit AMDK perusaahan air minum tirta sanjiwani yang baru mempekerjakan 27 orang. Setelah proses pelatihan dan training, bulan Juni baru bisa lebih optimal dengan kapasitas produksi senilai Rp 341 juta lebih.
Putu Pebri melihat di tengah kapasitas produksi yang masih rendah pemerintah wajib melakukan penambahan modal pada unit AMDK. Ke depan, AMDK membutuhkan tambahan modal kerja sampai dengan Rp 15 milyar. ” Ini meski dilakukan secara bertahap selama 2 tahun,” ucapnya.
Setelah Pemerintah Kabupaten Gianyar mengelontorkan modal, AMDK bisa mendatangkan PAD yang nantinya digunakan untuk mensubsidi menggratiskan pemakaian air minum dibawah 10 kubik. ” Dikalkulasikan ada sekitar 7000 KK miskin pelanggan air minum PAM TS yang akan dibantu secara bertahap,” tegas Putu Gede Pebriantara. (Wirnaya/Balipost)