Alur Sungai Candigara nampak terjadi pendangkalan. Ini harus segera dinormalisasi. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bencana banjir akibat meluapnya air Sungai Candigara di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, berdampak terhadap kelangsungan hidup warga di sekitar tepi sungai. Air sumur yang biasa digunakan untuk memasak menjadi kotor, bahkan menimbulkan bau tak sedap.

Warga setempat menjadi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Untuk sekadar memasak pun susah.

Pantauan di lokasi, Kamis (10/6) terlihat sumur-sumur milik warga nampak berwarna keruh. Bila didekati, akan tercium bau tak sedap setelah bercampur dengan air sungai. Agar bisa memasak, warga terpaksa membeli air mineral.

Sementara untuk MCK, warga tak punya pilihan lain, selain memanfaatkan air sumur yang sudah keruh itu. “Sumur saya tingginya sudah lebih dari satu meter. Saat bencana banjir itu, kemasukan air sungai juga. Makanya terpaksa beli air mineral untuk kebutuhan memasak dan minum,” terang salah satu warga setempat, Wayan Eden.

Baca juga:  Kalau Segalanya Selesai dengan Materai 10 Ribu, Salah Ngomong Langsung Nempel Materai

Sungai Candigara ini nampak melintang di tengah pemukiman. Itulah sebabnya ketika terjadi banjir, luapan air sungai membuat banyak rumah terdampak banjir.

Kondisi memprihatinkan juga dialami warga lainnya, seperti Wayan Kariani. Saat ditemui di rumahnya, ia nampak sibuk membersihkan seluruh perabotan rumah tangganya setelah semuanya terendam banjir. Bahkan, kasur tempat tidurnya pun tak luput dari banjir ini.

Setelah banjir surut, ia juga sibuk menjemur kasurnya sekaligus membersihkannya. Meski sudah dibersihkan, tetapi aroma bau tak sedap juga ia rasakan sendiri pascabanjir.

Baca juga:  Kabar Duka!! Bali Laporkan Tambahan Pasien COVID-19 Meninggal

Setelah ditelusuri, ternyata bau tak sedap ini muncul dari limbah sisa olahan ikan pindang. Warga sekitar sebagian besar bekerja sebagai pengolah ikan pindang di rumahnya masing-masing. Saat limbah dibuang ke sungai, ketika terjadi banjir luapan airnya kembali masuk ke pemukiman warga.

“Setelah banjir reda, saya berusaha membersihkan satu per satu barang-barang ini. Ada juga yang tidak bisa diselamatkan karena terbawa banjir,” keluh Kariani.

Melihat bencana banjir ini, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau aliran muara Sungai Candigara di Banjar Pancingan, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kamis (10/6). “Hari ini saya turun bersama Tim Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida dalam rangka menindaklanjuti permasalahan banjir yang tidak pernah usai ini. Langkah cepat yang akan dilakukan yaitu penanganan jangka pendek dengan pengerukan normalisasi sungai,” ujar Bupati Suwirta.

Baca juga:  418 Atlet Inkai Ikuti Piala Bupati Gianyar Cup II

Bupati Suwirta juga meminta untuk penanganan jangka panjangnya supaya juga ditangani langsung pihak balai. “Saya juga sudah dapat berkoordinasi dengan Kepala BWS Bali-Penida. Semoga ini segera bisa ditangani, untuk masyarakat mari bersama-sama jaga lingkungan sekitar. Jangan sampai ada yang membuang sampah sembarangan ke aliran sungai. Aliran air di muara sungai cukup bagus, tetapi di bagian tengahnya yang bermasalah,” katanya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *