Kroser Bali Gede Saka yang cedera dan memerlukan masa pemulihan lama, posisinya digantikan Aditya Permana. (BP/Nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan dua kroser di PON Papua, pada Oktober mendatang. Mereka adalah IGN Diva Ismayana dan Aditya Permana. Masuknya Adit di tim PON menggantikan Gede Saka yang cedera dan memerlukan waktu pemulihan cukup lama. Kedua kroser ini turun di kelas Special Engiene (SE) 250 cc, untuk perorangan dan beregu.

Kabid Roda Dua IMI Bali Cok Vicky, di Denpasar, Kamis (10/6) mengemukakan, pihaknya mematok target kedua kroser asuhannya sukses mengawinkan 2 medali emas, baik perorangan maupun beregu. “Saya tetap optimis, anak-anak mampu menyumbangkan 2 emas. Secara kebetulan, Bali hanya menerjunkan kroser di kelas 250 cc pada Pra PON lalu, sedangkan untuk kelas 125 cc kami tidak mengirimkan pembalap, karena kroser belum siap, termasuk motor yang ditunggangi,” ujarnya.

Baca juga:  Sumbang Emas, Widiasih Pecahkan 2 Rekornas

Menurut dia, selama ini kroser PON biasa berlatih di Sirkuit Tengkudak Tabanan, Blahkiuh, Badung, serta Suwung Denpasar. “Anak-anak minimal berlatih empat kali dalam sepekan, ditambah program penggenjotan fisik,” ucap Cok Vicky yang juga pelatih tim PON ini.

Ia mengakui, sejauh ini pihaknya belum mengetahui, apakah motor bagi kroser disiapkan panpel atau pembalap menyiapkan sendiri. “Kami belum tahu, yang jelas biasanya harus motor standar,” tegasnya. Karena itu, dirinya memerlukan motor untuk pembalap asuhannya, dan harga motor 1 unit mencapai Rp 120 juta.

Baca juga:  Petarung Andre, Bangkit Dari Frustasi dan Mendulang Emas di Kejurnas

Cok Vicky menerangkan, kroser daerah lain sudah disiapkan dengan motornya masing-masing untuk latihan. Sementara, kendala latihan bagi kroser, Sirkuit Tengkudak perlu dibenahi untuk arena balapan. “Kami melaporkan ke KONI Bali, termasuk dua kroser ini memerlukan vitamin dan suplemen,” beber dia.

Selama pandemi covid-19 ini, Cok Vicky memaklumi sama sekali belum ada event motocross. Apalagi, penyelenggaraan kejuaraan motocross dilarang menyedot penonton, guna menghindari kerumunan massa. “Saya ingin kroser PON melakukan cukup try in di Bali, melibatkan pembalap lokal Bali,” sebut dia. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Mangkrak, Dua Proyek Pemkab Ini Dibidik Kejari Gianyar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *