Petugas kesehatan menyiapkan vaksin AstraZeneca. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Empat kabupaten di Bali yakni Bangli, Klungkung, Karangasem dan Buleleng tak mau kalah bergerak melaksanakan vaksinasi massal dengan berbagai cara dalam upaya untuk mempercepat herd immunity atau kekebalan komunitas bagi Bali. Keempat daerah ini menargetkan 70 persen warganya divaksin hingga akhir Juli 2021.

Bangli memiliki istilah Gerakan serentak (Gertak) Vaksinasi Covid-19. Istilah yang digunakan Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, ini untuk memotivasi Bangli menjadi green zone yang telah dilaksanakan sejak 6 Mei lalu. Diawali dengan menyasar 7 desa yang terdekat dengan objek wisata dan kini pendistribusian vaksin sudah mencakup 27 desa di Kabupaten Bangli. “Minggu depan direncanakan menyasar 7 desa lagi,” ungkap Sedana Arta.

Pemerintah Kabupaten Bangli menyadari upaya mempercepat vaksinasi tidak hanya bergantung pada ketersediaan vaksin Covid-19, tapi juga vaksinator. Karena itu, pemerintah terus menambah jumlah tenaga vaksinator, bekerja sama dengan organisasi profesi hingga fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta.

Baca juga:  Dua Kabupaten di Bali Tambah Kasus COVID-19

Disebutkan Sedana Arta, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli per 9 Juni, sebanyak 73.980 penduduk Bangli usia di atas 18 tahun sudah tervaksin dari 197.140 sasaran. Rinciannya tenaga kesehatan 3.631, petugas publik 38.624, lansia 10.693 dan masyarakat umum 17.383. “Saat ini di Kabupaten Bangli, sudah mulai menyasar masyarakat umum, untuk sasaran yang lain telah terpenuhi dan dilaksanakan di 72 desa,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Karangasem segera memasuki herd immunity. Pemerintah terus mempercepat proses vaksinasi Covid-19 dengan cara berbasis banjar. Bupati Karangasem, I Gede Dana mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki per 8 Juni, sudah ada sebanyak 172.056 masyatakat Karangasem yang menjalani vaksinasi. Data ini akan terus bertambah mengingat proses  vaksinasi sedang berlangsung. “Sasaran vaksin 260 ribu orang. Artinya capaian vaksin mencapai 65 persen dari herd immunity sebesar 70 persen jumlah penduduk,” ucapnya.

Baca juga:  Vaksinasi Tiga Kawasan Zona Hijau Bali Diklaim Dekati Seratus Persen

Selain Bangli dan Karangasem, Kabupaten Klungkung dan Buleleng juga terus mempercepat proses vaksinasi kepada seluruh sasaran. Ketersediaan vaksin juga sangat mendukung tujuan itu. Capaian target vaksinasi setidaknya bisa sampai 75 persen dari total sasaran.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Kamis (10/6) mengatakan proses vaksinasi di Klungkung sekarang sudah menyentuh angka 50,32 persen. Pihaknya mengaku terus mendapat dorongan dari Gubernur Bali, Wayan Koster, untuk meningkatkan capaian vaksinasi. Ia pun sudah mengumpulkan para perbekel di setiap kecamatan untuk membantu mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Terutama mengedukasi warga yang belum tervaksin agar mau divaksin.

Bupati Suwirta mengatakan ketersediaan vaksinnya ada, bahkan sudah lebih dari cukup. Namun, melambatnya respons sasaran vaksinasi, membuat situasi terbalik. Sekarang malah vaksinnya menunggu orangnya. Kalau ini dipakai patokan untuk membuka pariwisata, maka jelas Klungkung belum siap untuk menuju zona hijau.

Baca juga:  Vaksinasi COVID-19, Tabanan Masih Tunggu Jadwal dan Jumlah Vaksin

Menindaklanjuti instruksi Gubernur Bali, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menargetkan 70 persen warganya menerima suntikan vaksin Covid-19. Target ini harus terpenuhi akhir Juli 2021 mendatang.

Buleleng diberikan vaksin secara terus menerus. Dengan begitu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) merumuskan langkah-langkah yang lebih mudah untuk mendistribusikan vaksin. Pada Senin (7/9) Buleleng menerima kembali pasokan vaksin AstraZeneca sebanyak 5.000 vial atau 50.000 dosis. “Vaksin ini akan dipergunakan untuk mempercepat pencapaian target 70 persen penduduk Buleleng Juli 2021,” katanya.

Bupati menambahkan, rencana strategi vaksinasi yang akan dilakukan. GTPP kembali melakukan vaksinasi terfokus atau tuntas di kecamatan. Selain menggenjot vaksinasi massal, GTPP memutuskan melakukan relaksasi pada jam malam hingga pukul 23.00 wita. Perpanjangan jam operasional usaha akan berdampak baik untuk ekonomi masyarakat. (Tim BP/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *