Warga memanen bawang di lahan bekas galian C. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Lahan bekas lokasi galian C di wilayah Yeh Mampeh dan Tabu, Kintamani kini sudah banyak yang diubah menjadi lahan pertanian. Oleh kebanyakan warga, lahan tersebut ditanami bawang. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Bangli Komang Carles belum lama ini.

Kata Carles, supaya bisa ditanami, lahan bekas galian yang dulunya berupa batu-batu koral dan pasir, diurug dan diratakan oleh warga dengan tanah. Ketebalan tanah urugnya sekitar 40-50 centimeter. “Jadi bawahnya batu. Atasnya tanah,” ujarnya.

Baca juga:  Dari Puluhan Wisatawan Diselamatkan hingga Seratusan Siswa SMP di Kubutambahan Keracunan

Dari hasil pangamatannya, lahan bekas galian yang kini sudah jadi lahan pertanian cukup luas. Mencapai puluhan hektare.

Warga yang dulunya pekerja galian pun tak sedikit yang sudah jadi petani. Carles juga mengatakan bahwa hasil panen bawang di lahan bekas galian cukup bagus.

Karenanya ia pun tertarik mengontrak beberapa hektar lahan pertanian di sana untuk pertanian. Wakil rakyat asal Batur itu sangat mendukung langkah masyarakat mengubah lahan bekas galian jadi lahan pertanian.

Baca juga:  Desa Ini Bentuk Dewi untuk Pertahankan Lahan Pertanian

Menurutnya ini bisa menjadi penilaian bagus saat revalidasi Geopark Batur mendatang. “Ini bisa memperkuat penilaian Unesco nanti,” kata Carles. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *