Petugas kesehatan berjalan melewati sejumlah tenda yang dipasang di lapangan parkir Rumah Sakit Akademi Steve Biko di Pretoria, Afrika Selatan, Senin (11/1/2021), di tengah penguncian nasional akibat wabah virus corona (COVID-19). (BP/Antara)

CAPE TOWN, BALIPOST.com – Afrika Selatan mengumumkan secara resmi memasuki gelombang ketiga pandemi COVID-19. Pernyataan ini dirilis National Institute for Communicable Diseases (NCID) pada Kamis (10/6).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, negara yang paling parah terdampak pandemi di Benua Afrika itu melaporkan 9.149 kasus baru. Jumlah ini hampir 100 persen dari tambahan harian rata-rata yang dilaporkan negara itu. NCID mengatakan Afrika Selatan melampaui insiden rata-rata sepekan 5.959 kasus seperti yang didefinisikan oleh komite penasihat menteri (MAC).

Baca juga:  Hari Ini, Satu Zona Orange Laporkan Belasan Warga Tertular COVID-19

Komite melaporkan gelombang terbaru COVID-19 memiliki ambang rata-rata mingguan 30 persen dari insiden puncak gelombang sebelumnya, yang mencapai sekitar 10.000 infeksi akibat varian baru COVID-19. “Secara teknis Afrika Selatan memasuki gelombang ketiga hari ini,” demikian dinyatakan NCID.

Kasus COVID di benua Afrika mencapai lima juta, dengan kawasan Afrika selatan menjadi yang terparah, menyumbang 37 persen dari total kasus, menurut hitungan Reuters. Pandemi menjadikan Afrika Selatan negara paling menderita di benua Afrika, dengan mencatatkan sekitar 34 persen dari total kasus dan sekitar 43 persen dari total kematian saat otoritas berjuang menggencarkan upaya vaksinasi.

Baca juga:  Ini, Kronologis Terdeteksinya Dua Pasien Omicron Usai Liburan di Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *