Suasana di RSUP Sanglah, Denpasar. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Belasan Narapidana (Napi) Perempuan di Lapas Kerobokan, dirujuk ke RSUP Sanglah. Tepatnya ada 19 orang dan salah satunya dikabarkan meninggal dunia. Informasi yang didapat, para napi ini meminum cairan disinfektan.

Menurut keterangan dari dr. I Made Mulyawan, Sp. B-KBD, selaku Kepala Instalasi IGD RSUP Sanglah, 19 pasien ini sebelumnya tidak datang bersamaan. Sebanyak 4 orang datang pada Kamis (10/6) sore dan sisanya Jumat (11/6) pagi.

Dari kondisi yang diterima, pasien ini mengalami keluhan bervariasi, mulai dari mual, kepala pusing, sesak dan ada juga mengalami penglihatan kabur. “Kami menerima pasien dari Lapas Kerobokan sejak tanggal 10 pukul 15.10 WITA sampai hari ini (Jumat-red) pukul 11.00 WITA. Sudah 19 pasien yang masuk ke IGD RSUP Sanglah, dengan umur pasien 21-33 tahun,” katanya saat memberikan keterangan.

Baca juga:  Dari Pelajar Pembobol Rumah Diringkus hingga Kabupaten Ini Jadi Penyumbang Pasien COVID-19 Sembuh Terbanyak

Terkait kondisi pasien ini, pihaknya di IGD sudah memberikan pertolongan pertama kepada pasien untuk memberikan pertolongan dan stabilisasi. Penanganan dilakukan untuk kasus intoksikasi atau keravuan ini ada yang sampai dilakuk cuci darah.

Bahkan kata dia, ada 1 orang dari 4 orang yang datang pada Kamis, dinyatakan meninggal dunia. “Yang datang empat orang Kamis sore, 1 meninggal, 2 cuci darah dan 1 lagi masih dirawat di IGD,” bebernya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Masih Belasan Ribu Orang

Sementara, untuk yang datang Jumat ini pukul 07.00 WITA, sebanyak 4 orang. Mereka kondisinya masih stabil dan masih perlu dilakukan observasi dan investigasi terkait penyebab intoksikasi.

Sedangkan yang datang pukul 09.30 WITA, sebanyak 11 orang, juga dalam kondisi stabil. “Terhadap seluruh pasien harus dilakukan observasi sampai yakin kondisi pasien biisa rawat jalan,” ucapnya.

Soal Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di lapas tersebut, sumber mengatakan para WBP ini minum disinfektan dicampur minuman ringan. “Mereka sempat ditangani petugas medis lapas, namun karena tidak mempan, di bawa ke rumah sakit,” bisik salah seorang sumber.

Baca juga:  Ini Alasannya, Penanganan Kawasan Bung Tomo Jadi PR Terberat Satpol PP Denpasar

Dikonfirmasi atas peristiwa itu, pihak Kanwil Kemenkumham Bali, dan juga pihak Divisi Pemasyarakatan Bali, belum ada yang mau berkomentar. Sementara Kepala Lapas Perempuan Kelas IIa Denpasar, Lilik, yang berupaya dikonfirmasi hingga pukul 12.23 WITA belum memberikan keterangan yang resmi terkait informasi peristiwa itu. (Yudi Karnaedi/Miasa/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *