DENPASAR, BALIPOST.com – Belasan napi perempuan LP Kerobokan yang dirujuk ke RSUP Sanglah karena diduga minum cairan disinfektan mendapat perhatian polisi. Polisi sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif kasus ini.
“Ini kami masih di lapas untuk menyelidiki kejadian ini,” tegas Kanitreskrim Polsek Kuta Utara Iptu Made Purwantara, Jumat (11/7).
Korbannya berapa? “Kami masih menggali informasi di lapas. Kami masih koordinasi agar bisa masuk (lapas, red),” ujarnya.
Begitu juga terkait motif kasus ini, Purwantara mengungkap, pihaknya baru diinformasikan kejadian ini. Oleh karena itu belum ada saksi dimintai keterangan dan pihaknya masih koordinasi.
Sebelumnya, tercatat ada 19 napi perempuan LP Kerobokan dirujuk ke RSUP Sanglah. Mereka dirujuk pada Kamis (10/6) dan Jumat (11/6).
Keterangan dari dr. I Made Mulyawan, Sp. B-KBD, selaku Kepala Instalasi IGD RSUP Sanglah, 19 pasien ini sebelumnya tidak datang bersamaan. Sebanyak 4 orang datang pada Kamis sore dan sisanya Jumat pagi.
Dari kondisi yang diterima, pasien mengalami keluhan bervariasi, mulai dari mual, kepala pusing, sesak dan ada juga mengalami penglihatan kabur.
“Kami menerima pasien dari Lapas Kerobokan sejak tanggal 10 pukul 15.10 WITA sampai hari ini (Jumat-red) pukul 11.00 WITA. Sudah 19 pasien yang masuk ke IGD RSUP Sanglah, dengan umur pasien 21-33 tahun,” katanya saat memberikan keterangan.
Terkait kondisi pasien ini, pihaknya di IGD sudah memberikan pertolongan dan stabilisasi. Penanganan dilakukan untuk kasus intoksikasi atau keracunan ini ada yang sampai dilakukan cuci darah.
Nahkan kata dia, ada 1 orang dari 4 orang yang datang pada Kamis, dinyatakan meninggal dunia. “Yang datang empat orang Kamis sore, 1 meninggal, 2 cuci darah dan 1 lagi masih dirawat di IGD,” bebernya. (Kerta Negara/balipost)