TABANAN, BALIPOST.com – Memasuki musim kemarau, masyarakat Tabanan, diminta melakukan persiapan. Khususnya yang berada di Kecamatan Pupuan dan Selemadeg Timur karena termasuk daerah rawan air bersih.
Kepala Bagian Hubungan dan Langganan Perumda Tirta Amertha Bhuana, Budi Gunawan didampingi Kasubag Humas, Wayan Agus Sanjaya, Jumat (11/6), menyarankan warga menampung air. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gangguan saat pemakaian jam puncak.
“Sejak awal harus dipersiapkan, ketika memasuki musim kemarau dan terjadi gangguan saat puncak, masyarakat masih memiliki stok air bersih,” sarannya.
Lanjut dikatakan, untuk di Kecamatan Pupuan seperti di Mekori, debit air kini sudah mengalami penurunan dari 5 liter per detik jadi 4 liter per detik. Kendati begitu, khusus sumber air Mekori yang melayani 400 pelanggan di Desa Belimbing, saat ini distribusi belum sampai terganggu ke rumah penduduk.
Namun, biasanya distribusi air terganggu saat puncaknya musim kemarau di Agustus. “Puncak kemarau akan berlangsung sampai Agustus nanti, kalau setelah Agustus sudah musim hujan,” imbuhnya.
Sementara untuk di wilayah Selemadeg Timur yang harus menjadi perhatian yakni di Desa Gadungan dan Dalang. Mengantisipasi gangguan teknis, pihaknya juga rutin melakukan pengecekan pada sumber air dan pipa induk, jika ada ditemukan kebocoran bisa segera diatasi. (Puspawati/balipost)
PDAM, musim kemarau distribusi terganggu, musim hujan air keruh…
bukankah PDAM seharusnya menjadi solusi masalah yg disebut.