MANGUPURA, BALIPOST.com – Program Work from Bali (WFB) telah dimulai sejak awal Juni. Lokasinya di Nusa Dua, Jimbaran, dan Tuban.
Lokasi tersebut dipilih karena telah mendapatkan rekomendasi dari Kemenparekraf dan telah tersertifikasi CHSE. Menurut keterangan Kasatpol PP Badung, IGAK Surya Negara, Jumat (11/6), dalam pelaksanaan program WFB di Badung, Satpol PP Provinsi dan Satpol PP Badung dilibatkan dalam pengecekan kesiapan prokes.
Juga memantau kegiatan di lokasi acara, maupun memfasilitasi proses karantina ketika ada peserta yang ada di acara terkonfirmasi. Kendati dilibatkan dalam pengawasan di lapangan, pihaknya mengaku tidak mengetahui jadwal dan tempat pelaksanaan WFB secara pasti.
Disebutkannya di salah satu acara di wilayah Tuban, diketahui salah seorang peserta ternyata sempat positif saat dilakukan tes rapid antigen. “Saat itu, kementerian terkait hendak mengadakan seminar. Sebelum acara dilaksanakan, mereka melakukan rapid antigen sehari sebelum pelaksanaan acara. Di sana diketahui bahwa salah satu peserta, hasil pemeriksaanya positif. Karena tes itu dilaksanakan malam hari, maka yang bersangkutan dilakukan karantina, baru keesokan harinya dilaksanakan swab PCR untuk memastikan akurasinya,” ungkapnya.
Karena saat itu hotel yang menjadi lokasi pelaksanaan acara tidak siap untuk melakukan karantina, yang bersangkutan kemudian dilakukan karantina di Hotel Bakung Sari Kuta. Hotel Bakung direkomendasi untuk penanggulangan sementara, karena menjadi lokasi karantina terpusat Kabupaten Badung.
“Yang bersangkutan hanya dikarantina 1 malam, keesokan harinya ia katanya sudah tidak lagi ada di sana. Apakah setelah dilakukan swab PCR itu hasilnya kemudian negatif atau ia di rujuk ke RS untuk perawatan? Kami kurang tahu perkembangannya. Sebab yang menangani itu Diskes Provinsi, kami hanya diminta memfasilitasi karantina sementara. Sejauh ini belum ada informasi yang kami terima dari pihak terkait,” paparnya. (Yudi Karnaedi/balipost)
wah awal berita WFB yg kacau.. otoritas serba tidak tahu.. tdk ada koordinasi..