Ilustrasi uang. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jatah anggaran untuk bedah rumah di Kabupaten Karangasem mengalami penurunan. Hal itu, menyusul adanya refocusing untuk penanganan COVID-19.

Kepala Dinas Perkim, Nyoman Merta Tenaya, mengungkapkan, sebelumnya bedah rumah dianggarkan untuk 422 unit.Tapi, karena sebagian anggaran dialihkan untuk penanganan COVID-19, dikurangi menjadi 183 unit. “Satu unit dialokasikan Rp 30 juta,” ucapnya.

Merta Tenaya, menambahkan, pengalihan anggaran bedah rumah ini atas persetujuan bersama. “Tahun 2020 lalu anggaran bedah rumah malah dinolkan alias tak ada karena anggaran dialihkan ke COVID-19,” katanya.

Baca juga:  Hujan, Proses Pembangunan Bedah Rumah Tetap Jalan

Dia menjelaskan, sebelumnya pemerintah mengelontorkan anggaran sekitar Rp 20,5 milliar lebih untuk bedah rumah. Per unit mendapat bantuan sebesar Rp 30 juta. Jika dikalkulasi, anggaran cukup untuk memperbaiki 694 unit.

Untuk bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari kementerian, Karangasem hanya mendapat beberapa unit. Per unit mendapat anggaran Rp 17,5  juta. “Bantuan ini langsung ditangani oleh Balai bersangkutan, tapi tetap berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman,” sebut Merta.

Baca juga:  PLN Peduli Bedah 1 Rumah dan Rehab 3 Rumah

Saat ini rumah tidak layak huni (RTLH) di Karangasem sekitar 12.700 unit. Tersebar di 8 kecamatan. Terbanyak di Kecamatan Kubu, Bebandem, Abang, Selat, Sidemen, Manggis, dan Karangasem. (Eka Parabanda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *