Tangkapan layar peta sebaran RS Rujukan COVID-19 se-Indonesia. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 secara nasional pada Minggu (13/6) mengalami kenaikan di atas 9.800 orang. Jumlahnya bahkan lebih dari dua kali lipat pasien sembuh baru yang dilaporkan hari ini.

Sedangkan korban jiwa, bertambah lebih sedikit dari sehari sebelumnya. Ada di bawah 150 orang.

Data Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, memperlihatkan terjadi penambahan 9.868 orang. Kumulatifnya menjadi 1.911.358 orang.

Hari ini juga terdapat pasien yang sembuh sebanyak 4.655 orang. Total pasien sembuh menjadi 1.745.091 orang.

Sementara itu untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal jumlahnya mencapai 149 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 52.879 orang.

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 113.388 orang karena naik sebanyai 5.064 orang. Selain itu, masih terdapat 108.997 suspek.

Berbagai Upaya

Baca juga:  Warga Diminta Waspada, Cuaca Ekstrem Dampak Siklon Tropis Seroja Masih "Hantui" Bali

Dalam kunjungannya ke Malang, Jawa Timur, Jumat (11/6), Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Ganip Warsito mengatakan bahwa pemerintah pusat melalui Satgas Penanganan COVID-19 dan BNPB telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menekan dan mengendalikan angka kasus COVID-19. Ganip yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pemerintah pusat telah dan terus melakukan langkah pendampingan kepada seluruh komponen di daerah dalam rangka peningkatan dan penyempurnaan manajemen yang ada di lapangan.

Dalam hal ini, Ganip mengakui memang beberapa daerah masih kurang dan memiliki keterbatasan dalam kaitan manajemen penanganan COVID-19. “Untuk memperbaiki manajemen lapangan dalam rangka penanganan COVID-19 yang terjadi di wilayah kita,” kata Ganip, dalam rilis dikutip dari website Satgas COVID-19 Nasional.

Baca juga:  RUU Provinsi Bali Diharapkan Masuk Prolegnas 2020

Selain pendampingan, Satgas Penanganan COVID-19 juga melakukan upaya penguatan dari berbagai aspek, baik dalam konteks pencegahan berbasis sosialisasi dan edukasi, penanganan hingga rehabilitasi.

“Penguatan baik dari aspek tenaga medis, obat-obatan maupun lapangan dengan pengetatan program atau pelaksanaan PPKM Mikro dalam rangka untuk penegakan protokol kesehatan,” jelas Ganip.

Ganip juga secara khusus mengimbau kepada masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan menjaga jarak). Menurutnya, melalui 3M maka masyarakat dapat saling melindungi satu sama lain dan mencegah terjadinya penularan COVID-19.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk berdisiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan,” terang Ganip.

“Ini yang terpenting. Kalau diri kita terjaga maka orang lain juga terjaga, akhirnya semua aman,” imbuhnya.

Baca juga:  Dari 10 Ribu Lebih Naker Migran Pulang, Segini Jumlah yang Positif COVID-19

Berikutnya, Ganip juga mengatakan bahwa langkah penanganan lain yang dilakukan adalah mengoptimalkan kerja sama berbagai pihak atau multipihak dalam konteks pentaheliks.

Dalam konteks tersebut, Ganip lebih menekankan pentingnya peran tokoh masyarakat, adat, agama dan pemuda khususnya, untuk edukasi dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan.

“Saya mengajak para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda untuk bersama-sama dengan satgas melakukan sosialisai edukasi atas pentingnya protokol kesehatan,” jelas Ganip.

Selanjutnya, dia juga mendorong dan mengajak masyarakat agar mendukung pelaksanaan program vaksinasi guna meningkatkan kekebalan tubuh dan membentuk imunitas sebagai pertahanan dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

“Kalau ada program vaksinasi jangan ragu-ragu untuk melaksanakan vaksinasi karena bisa membentuk dan memperkuat imunitas,” tandasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *