DENPASAR, BALIPOST.com – Puluhan napi perempuan mengalami keracunan karena mengonsumsi cairan disinfektan dicampur serbuk minuman kemasan. Sebanyak 19 orang sempat dirujuk ke RSUP Sanglah dan 1 orang meninggal dunia.
Mereka dirujuk secara bergantian, mulai Kamis (10/6) hingga Jumat (11/6). Menurut Kepala Instalasi IGD RSUP Sanglah, dr. I Made Mulyawan, Sp. B-KBD, Senin (14/6), sampai saat ini kondisi pasien sudah membaik.
Ia mengatakan, untuk update terkini pasien yang mengalami keracunan disinfektan, sebagian besar pasien sudah menjalani rawat jalan. Hanya ada 1 pasien yang masih dirawat di Ruang Leli. “Hari ini sebenarnya ada 3 pasien yang masih, namun 2 pasien sudah diperbolehkan pulang, dan hanya 1 pasien masih perlu mendapat perawatan,” katanya.
Terkait satu pasien yang masih dalam perawatan, menurutnya, kondisinya stabil. Meski demikian, pasien ini memang masih perlu mendapat pengawasan.
Karena seperti diketahui, orang yang keracunan itu, biasanya mengalami permasalahan sistemik yang menimbulkan komplikasi terutama pada ginjal. Lebih lanjut, kata Mulyawan, untuk tingkat depresi yang diakibatkan permasalahan ini bervariasi.
Secara psikologis, ada yang merasa tidak nyaman, dan ada juga mengalami permasalahan cukup berat, yang perlu dilakukan penanganan komprehensif terkait adanya penyakit lain. “Beda pasien yang sudah pulang dengan yang masih dirawat, kondisi dari fungsi ginjal akibat dari obat-obat campuran yang mengakibatkan keracunan itu menyebabkan gangguan fungsi ginjal sehingga masih perlu dilakukan satu pengawasan,” bebernya.
Hingga saat ini, dikatakannya, pasien yang meninggal, hanya satu orang, pasien yang datang ke IGD pada Kamis (10/6), pukul 15.30 WITA. Saat itu, menurutnya, kondisi pasien sudah sangat parah, sehingga tidak dapat tertolong lagi. “Kondisinya sudah parah sekali. Fungsi ginjalnya sudah tidak dapat ditolong lagi,” terangnya. (Yudi Karnaedi/balipost)