DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam mewujudkan zona hijau Sanur, cakupan vaksinasi COVID-19 bukan hanya menyasar warga lokal. Namun, warga negara asing (WNA) yang tinggal di Sanur juga mendapat sasaran vaksinasi COVID.
Hingga kini, sebanyak 537 orang WNA yang tinggal di Denpasar mendapat vaksinasi COVID-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Percepatan COVID-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, Selasa (15/6) mengungkapkan WNA yang sudah mendapat vaksinasi ini didominasi tinggal di Sanur.
WNA yang bisa divaksinasi COVID-19 di Denpasar merupakan pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas). Dikatakan, WNA yang divaksinasi dosis pertama sebanyak 537 orang.
Sekarang ada beberapa yang sudah mendapat dosis kedua. Kebanyakan mereka yang sudah divaksinasi ini ikut dalam program vaksinasi serentak di Sanur.
Namun, ada beberapa wisatawan yang melakukan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ditunjuk dan menyediakan layanan vaksinasi COVID-19.
Dewa Rai menambahkan, WNA ini ikut divaksinasi agar tidak menjadi penyebar COVID-19. Apalagi mereka tinggal dalam waktu yang cukup lama di Denpasar.
Karena mereka ini banyak yang bekerja di sejumlah lembaga pendidikan, hotel, hingga lembaga lainnya. Untuk pelaksanaan vaksinasi Pemerintah Kota Denpasar juga telah melakukan konsultasi dengan beberapa Konsul Jenderal (Konjen) seperti Konjen Jepang, India, maupun Korea Selatan yang ada di Denpasar.
Ia menambahkan pelaksanaan vaksinasi WNA ini harus mendapat persetujuan dari negara asalnya demi keselamatan. Jika belum mendapat persetujuan, pihaknya tak berani melakukan vaksinasi.
Disamping itu, pihaknya juga mengedukasi kepada WNA yang sudah tervaksin untuk mensosialisasikan program ini, bahwa pemerintah Indonesia, baik Pemprov Bali dan Kota Denpasar secara khusus, serius dalam menangani pandemi COVID-19 ini. Terutama jika nantinya, jika Sanur maupun daerah pariwisata sudah dibuka, para WNA yang menetap di Bali maupun Denpasar ini dapat menginformasikan kepada keluarga, kerabat atau teman-temannya untuk datang ke Indonesia, terutama Bali dan juga Sanur. Ini sebagai upaya untuk meyakinkan masyarakat internasional bahwa Bali siap untuk dikunjungi. (Asmara Putera/balipost)