Sosialisasi rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi di SOS Bantas, Selemadeg Timur. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Rencana trase jalan Tol Gilimanuk- Mengwi yang juga melintasi kabupaten Tabanan mulai disosialisasikan pada pemilik lahan terdampak, Senin (14/6). Diawali di dua lokasi yakni di kecamatan Selemadeg Timur dan Selemadeg Barat.

Selain memberikan pemahaman, warga terdampak juga diberikan gambaran atau peta rencana jalan tol untuk sinkronisasi data. Sosialisasi rencana pembangunan jalan Tol Gilimanuk- Mengwi yang mengundang pemilik lahan terdampak ini dimaksudkan agar masyarakat memiliki pemahaman dan gambaran yang jelas tentang program pemerintah pusat ini.

Termasuk juga untuk melakukan sikronisasi atau pendataan awal terhadap data bidang tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan sertifikat milik warga. Para pemilik lahan ini sebelumnya mendapatkan surat undangan untuk datang mengikuti sosialisasi, termasuk juga mendapatkan blanko untuk pendataan sebagai bahan kroscek, sebelum nantinya masuk ke tahap konsultasi publik dan penetapan lokasi (penlok).

Baca juga:  Balai Pembibitan Sapi Bali Terlalui Jalur Tol

Pembangunan jalan tol  memang menjadi perhatian serius dan dikebut oleh pemerintah untuk percepatan pengembangan kawasan strategis, dalam rangka percepatan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah, khususnya di Bali. “Kami ada dua tim, di Selemadeg Timur dan di Selemadeg Barat, dan ini baru sosialisasi rencana pembangunan jalan tol termasuk pendataan awal untuk memutakhirkan data lahan yang dilintasi dengan data di BPN, siapa yang punya jelas,” ucap Ketut Kariyasa, Staf Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Ia mengatakan sosialisasi di Tabanan akan dilaksanakan empat hari. Menyasar pemilik lahan dari 22 desa di 7 kecamatan yang terdampak.

Baca juga:  Belasan Miliar Dikucurkan Buat Pejuang Transportasi dan UMKM

Sementara itu Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Tabanan, Drs. I Wayan Yelada menjelaskan sosialisasi awal ini agar pemilik lahan mendapatkan gambaran, untuk dijadikan bahan berunding bersama keluarga dirumah. “Sering di masyarakat ada simpang siur, makanya dari awal diberi paparan supaya pola pikir lebih jelas. Bahkan ada juga yang tidak dapat surat panggilan datang ikut sosialisasi karena merasa lahan mereka kena dampak, di sini mereka akan didata kembali jika memang benar datanya sesuai dengan yang ada di BPN, ini masih sosialiasasi awal, masih akan ada tatap muka lanjutan bahkan bisa sampai 4-5 kali,” terangnya.

Pihaknya berharap rencana pembangunan jalan tol bisa berjalan baik dan lancar, khususnya dalam memasuki tahapan pembebasan lahan agar tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi pemerintah juga sudah menyediakan nomor kontak yang bisa dihubungi terkait dengan informasi yang dibutuhkan oleh warga tentang pembangunan ini.

Baca juga:  Makna Hari Kemerdekaan Tak Berkurang di Tengah Pandemi COVID-19

Rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi mendapatkan sambutan baik dari pemilik lahan terdampak, sepanjang mereka mendapatkan ganti untung. Apalagi manfaat program pemerintah ini sudah dijabarkan cukup baik dan sangat jelas.

Seperti dikatakan I Wayan Pedi (59), warga Desa Gadungan yang memiliki lahan 30 are ini tidak merasa keberatan jika lahannya terdampak jalan tol. “Tujuannya memang untuk Pemerintah dan kebaikan bersama saya tidak keberatan, asalkan nilai ganti lahannya memang sesuai, kalau untung bisa untuk beli lahan lagi atau usaha lain. Sekarang masih ditanami palawija,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *