SINGARAJA, BALIPOST.com – Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Buleleng telah mengungkap ayah biologis dari orok tanpa tangan yang dibuang Ni Putu RS (22). Sesuai pengakuan sang ibu bayi, mantan pacarnya itu adalah warga sekampungnya dengan inisial KAA (24).
Meski sudah ada titik terang soal ayah biologis dari orok yang dibuang di Desa Tista itu, pihak kepolisian belum bisa menjelaskan hilangnya kedua tangan jasad orok itu dan penyebab kematiannya. Dari pengakuan Ni Putu RS, saat jasad orok dibuang anggota tubuhnya masih lengkap.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Iptu Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa, Selasa (25/6), mengatakan jasad orok sudah diserahkan kepada keluarga ibu bayi itu untuk dikuburkan menurut adat di Desa Tista. Jasad bayi malang itu diserahkan pada Minggu (13/6).
Sebelumnya jasad dititipkan di RSUD Buleleng. Penyerahan ini dilakukan karena tahapan pemeriksaan luar dan dalam terhadap jasad bayi dinyatakan telah berakhir.
Hanya saja, hasil detil terkait hasil Visum et Repertum (VeR) oleh dokter forensik RSUD Buleleng belum diterima oleh penyidik PPA Satreskrim Polres Buleleng. Dengan fakta ini, penyebab kematian hingga mengapa si bayi malang itu ditemukan dengan kondisi tanpa tangan masih misterius.
“Jasad sudah diserahkan kepada pihak keluarga si ibu bayi, namun hasil VeR belum diterima. Sehingga penyebab kematian dan mengapa tanpa tangan itu nanti baru bisa kita ketahui setelah rumah sakit menyerahkan hasil visumnya,” tegas mantan Kanit PPA Satreskrim Polres Buleleng ini. (Mudiarta/balipost)