GIANYAR, BALIPOST.com – Bupati Gianyar, Made Mahayastra, mengatakan saat ini pihaknya berupaya menenangkan ratusan pedagang yang berjualan di pasar itu. “Kita berpikir pascakebakaran, untuk menenangkan 619 pedagang yang berjualan di pasar ini. Mereka kan harus berkelangsungan pekerjaannya, apalagi di era pandemi ini,” ujarnya, Selasa (15/6).
Ia mengatakan akan melakukan relokasi karena sebenarnya rencana itu sudah ada sebelum peristiwa kebakaran. Mahayastra pun menyebut tempat relokasi sudah ada.
Sedangkan untuk pedagang pelataran akan direlokasi ke Pasar Relokasi di Lapangan Sutasoma. “Bekas Pasar Relokasi di Sutasoma, Sukawati itu bisa menampung 800 pedagang. Kita akan pindahkan ke situ. Mudah-mudahan tempatnya nampung,” jelasnya.
Ia menegaskan pemerintah hadir di tengah pedagang dalam situasi ini. Mahayastra mengaku akan menggelar rapat untuk tindak lanjut dari langkah yang telah disusunnya ini. Ia menyebut, tidak ada korban jiwa dilaporkan.
Dari keterangan Mahayastra, Pasar Umum Blahbatuh ini memang akan dipindahkan karena digunakan sebagai taman. Pemkab Gianyar, bahkan sudah melakukan sosialisasi soal ini dan disetujui masyarakat serta Puri Blahbatuh.
Pasar akan dipindahkan ke Pasar Yadnya. Jika tidak pandemi, rencananya akan dilakukan mulai 2022. Namun karena pandemi, masih akan dihitung lagi kapan dimulainya pembangunan.
Kepala Bappeda Gianyar, Gede Widarma Suharta, ditemui di lokasi, mengatakan pedagang akan direlokasi ke barat, bersebelahan dengan Pasar Yadnya Blahbatuh, utara Lapangan Astina Blahbatuh. “Kebetulan di sebelah baratnya ada tanah druwen desa, itu bisa dimanfaatkan untuk tempat relokasi,” katanya.
Widarma mengatakan, dari program Bupati, Pasar Blahbatuh memang ada rencana akan dipindahkan ke sebelah barat Pasar Yadnya Blahbatuh di 2022. Tempat pasar yang terbakar sekarang seluas sekitar 60 are, akan dijadikan sebagai Taman Kota Kecamatan.
Program pemindahan pasar dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini sebanyak 41 kios sudah selesai dibangun dengan menggunakan dana bantuan dari Kementerian Perdagangan RI. (Wirnaya/Agung Dharmada/balipost)