Plafon pada RKB SDN 2 Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng, disangga dengan sejumlah bambu untuk mencegah ambruk. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kerusakan infrastruktur gedung Sekolah Dasar (SD) masih terjadi di Buleleng. Ini terbukti, dua SD di Kecamatan Buleleng mengalami kerusakan.

Kerusakan ini terjadi pada rangka plafon ruang guru dan plafon pada ruang kelas belajar (RKB). Kondisi ini dikahwatirkan akan menganggu proses belajar mengajar (PBM) yang rencananya akan dibuka pada Juli 2021 sekaligus mengawali tahun ajaran baru 2021/2022.

Kerusakan plafon terjadi di SDN 2 Kalibukbuk. Plafon di ruang guru sekolah itu jebol. Menyusul kerusakan ini, ruangan tidak dapat difungsikan.

Kerusakan terjadi setahun lalu. Kerusakan semakin parah saat musim hujan karena atap ruangan itu bocor. Untungnya, selama ini tidak ada aktivitas belajar mengajar akibat pandemi.

Baca juga:  Hujan Lebat, Plafon Puskesmas Selat Jebol Lagi

Kerusakan sama juga terjadi di SDN 2 Banjar Tegal. Gedung SDN di jantung Kota Singaraja ini juga mengalami kerusakan pada plafon ruang kelas belajar (RKB).

Mencegah rangka atap ruangan ini ambruk, pihak sekolah harus menyangganya dengan batang bambu. Kondisi ini, membuat para orangtua siswa khawatir dengan keselamatan anaknya. Apalagi dalam tahun ajaran baru ini, pemerintah akan menggelar pembelajaran tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadisdikpora) Buleleng Made Astika mengatakan, kerusakan infrastruktur sekolah dari jenjang Pendidikan Usia Dini (PAUD), SD, dan SMP belakangan ini telah dipantau. Bahkan, pihaknya telah menginstruksikan kepada semua satuan pendidikan agar melaporkan kerusakan infrastruktur melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik). “Kita sudah instruksikan satuan pendidikan melalui operator sekolah untuk memasukan kerusakan, baik RKB dan fasilitas lain. Dari data itu kita akan usulkan perbaikan dengan bantuan pemerintah pusat. Kalau belum dilaporkan, tentu kita programkan ke tahun berikutnya,” katanya.

Baca juga:  Baru Dua Tahun, Plafon SMP 2 Mengwi Jebol

Dari data keseluruhan, Buleleng menyiapkan anggaran rehabilitasi dan penguatan fisik untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP sekitar Rp 35 miliar. Dana ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. “Untuk anggaran rahabilitasi dan penguatan fisik tahun ini menunggu proses tender. Untutk jenjang SD ada 76 RKB, pembangunan toilet 15 unit, UKS, 7 unit ruang perpustakaan, 2 ruang guru, termasuk di jenjang SMP seperti pembangunan ruang laboratorium akan dijalankan tahun ini,” katanya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Gudang Pengolahan Kelapa di Pengulon Terbakar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *