Salah seorang WNA sedang berjalan-jalan di kawasan Sanur. (BP/eka)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Bali pernah berturut-turut meraih predikat The Best Island Destination, bahkan pada masa Pandemi di tahun 2020 Bali tetap mempertahankan gelar The Best Island versi Traveller Choice TripAdvisor. Namun, nasib Bali tidak seindah kontribusinya.

Pandemi telah memporak-porandakan tatanan kehidupan dan ekonomi Bali dalam hitungan bulan. Seketika Bali menjadi lumpuh bahkan mati suri hingga pertumbuhan ekonomi Bali berkontraksi negatif 9.31%.

Bali sebelum pandemi menjadi lokomotif pariwisata nasional dengan kontribusinya terhadap devisa pada 2019 mencapai Rp 75 triliun dari total 270 triliun rupiah pencapaian nasional. Angka tersebut hampir 30 persen. Saat ini Bali tidak berdaya dengan tekanan pandemi Covid-19 dan menciptakan luka perih bagi pelaku pariwisata yang merupakan sektor unggulan Bali dan tumpuan perekenomian masyarakat di Pulau Bali.

Baca juga:  Selama 2 Pekan Polisi Tilang Seratusan WNA, Didominasi 2 Jenis Pelanggaran Ini

Menurut Komite Penyelenggara Deklarasi Open Border, Yoga Iswara, secercah harapan muncul ketika Presiden Jokowi meninjau kegiatan vaksinasi untuk pelaku pariwisata di Bali pada 16 Maret 2021 dan memberikan gagasan serta harapan agar border Bali bisa dibuka kembali Juni/Juli 2021. Telah banyak upaya yang dilakukan Pemerintah Pemprov Bali beserta segenap komponen masyarakat dalam menyikapi kebiasaan new normal.

Melalui program Verifikasi dan Sertifikasi untuk industri pariwisata yang hingga 2021 telah mencapai 1.137 unit usaha terverifikasi. Juga, gerakan vaksinasi yang dilaksanakan secara serentak dan simultan di seluruh Bali yang hingga saat ini sudah mencapai 1,5 juta penduduk dan masih tetap berlanjut.

Baca juga:  Meski Ditutup, Masih Ada Wisatawan Melanggar Masuk ke Pantai

Kondisi pengendalian COVID-19 di Bali semakin membaik atas kerja keras Satgas Penanggulangan COVID-19 Pemprov Bali dan didukung oleh seluruh komponen masyarakat Bali. “Momentum yang baik ini digunakan oleh komponen pariwisata Bali melalui Forum Bali Bangkit yang terdiri dari kumpulan ketua asosiasi dan tokoh pariwisata Bali yang memiliki sense of crisis, sense of urgency dan sense of empathy yang sama dalam mewujudkan Bali Bangkit melalui open border yang selected dan targeted serta dengan manajemen risiko yang aman dan terukur. Dengan menimbang, mengingat dan memperhatikan fakta di atas, Forum Bali Bangkit bertekad bulat melaksanakan Deklarasi Moral,” jelasnya.

Deklarasi moral ini isinya, mendukung penuh pemerintah untuk membuka kembali border Bali pada bulan Juli 2021 dengan penerapan prokes CHSE yang ketat dan manajemen risiko yang aman serta terukur, menjalankan dan mengawasi pelaksanaan prokes CHSE yang ketat dan konsisten dengan seluruh komponen pariwisata Bali, dan menerima penerapan sanksi jika terjadi pelanggaran atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan prokes CHSE pada hotel, villa, restaurant, dan industri pariwisata lainnya.

Baca juga:  Denpasar Harap Pembukaan Pariwisata Tak "PHP"

Ia menyebutkan deklarasi ini merupakan dukungan penuh pada pemerintah dan sekaligus turut menjaga dan mengawasi penerapan prokes CHSE yang ketat dan konsisten. Deklarasi dilaksanakan di wantilan Pura Besakih, Rabu (16/6), diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Besakih. Dilanjutkan dengan acara symposium Bali Open Border yang diikuti oleh 32 asosiasi pariwisata. (kmb/balipost)

BAGIKAN

3 KOMENTAR

  1. Pemprov Bali sudah melakukan yang terbaik dan bijaksana demi warga Bali

    Saran : setiap yang masuk Bali harus sudah 2 x vaksin covid 19 atau rapid test antigen metode apa saja ( bagi yang belum vaksin atau baru 1 x vaksin ) semua check by barcode

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *