Guide sedang menjelaskan tentang Pura Kehen pada wisatawan. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli mencatat sepanjang bulan Januari-Mei 2021 jumlah kunjungan wisatawan ke sejumlah obyek dan daya tarik wisata (DTW) di Kabupaten Bangli mencapai angka 57.417 orang. Namun kunjungan tidak merata di semua obyek.

Di DTW Pura Kehen dan Penulisan, kunjungan wisatawan nihil sejak beberapa bulan. Berdasarkan data Disparbud Bangli, dari lima obyek dan DTW di Kabupaten Bangli kunjungan wisatawan sepanjang Januari-Mei paling banyak ke Penglipuran yakni 42.535 wisatawan. Disusul DTW Batur 14.299 wisatawan, DTW Terunyan 563 wisatawan dan DTW Penulisan 20 wisatawan. Kunjungan didominasi wisatawan mancanegara.

Baca juga:  Gubernur Bali Bertemu Konsul, Berikan Kepastian Bali Masih Aman

Sementara angka kunjungan wisatawan di DTW Kehen tercatat nihil dari Januari. Sedangkan di DTW Penulisan hanya dikunjungi wisatawan pada Januari. Selanjutnya dari Februari-Mei kunjungan wisatawan ke Pura itu nihil.

Kepala Disparbud Kabupaten Bangli I Wayan Adnyana dikonfirmasi Kamis (17/6) mengatakan, angka kunjungan di DTW Kehen dan Penulisan tercatat nihil karena memang tidak ada wisatawan yang datang ke sana. Bukan karena DTW tersebut sengaja ditutup oleh pihak pengelola masing-masing. “Karena wisatawan tidak ada. Memang dari dulu, kunjungan wisatawan ke dua DTW itu sedikit jumlahnya. Apalagi sekarang pandemi COVID-19, otomatis tidak ada,” kata Adnyana.

Baca juga:  Arus Penumpang di Terminal Mengwi Alami Peningkatan

Ungkap Adnyana, saat situasi masih normal sebelum ada pandemi COVID-19, obyek dan DTW di Kabupaten Bangli biasanya ramai kunjungan wisatawan pada Juli hingga Agustus. Untuk tahun ini pihaknya tidak bisa memastikan apakah pada bulan yang sama, kunjungan wisatawan bisa meningkat atau kembali ramai. Sebab pandemi belum berakhir.

Pejabat asal Batur, Kintamani itu mengakui dengan menurunnya kunjungan wisatawan selama pandemi, berdampak pada pendapatan retribusi pariwisata. Adnyana tidak bisa menyebutkan secara pasti berapa angka target pendapatan retribusi wisata yang dipatok Pemkab Bangli tahun ini. Ia beralasan targetnya terus mengalami perubahan.

Baca juga:  Harga Cabai Besar dan Bawang Merah Anjlok, Petani Merugi

Sementara itu berdasarkan data Disparbud, pendapatan retribusi dari lima obyek dan DTW di Kabupaten Bangli sejak Januari-Mei tercatat Rp 1.462.818.000. Sedangkan sepanjang tahun 2020, pendapatan retribusi wisata yang diperoleh Pemkab Bangli Rp 7.514.584.000. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *