Atlet PON jalani tes fisik. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Selama ini KONI Bali dalam menggelar tes fisik para atlet PON, dipercayakan kepada pihak Ganesha Sport Centre (GSC) Singaraja. Alhasil, terjadi penurunan ketahanan fisik atlet PON, menjelang tiga bulan mereka harus bertanding ke Bumi Cendrawasih. Oleh sebab itu, para pelatih cabor diminta untuk membenahi fisik dan stamina atletnya.

Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, di Denpasar, Jumat (18/6) menerangkan, pihaknya meminta kepada para pelatih, agar memaksimalkan atlet asuhannya dalam memulihkan staminanya. “Saya kira dari hasil laporan GSC, menyebutkan ketahanan fisik atlet PON masih perlu ditingkatkan lagi,” sebut Suwandi.

Baca juga:  Terima Dana Pembinaan KONI, Pengkab Pertina Buleleng Focus Latih Atlet dan Lengkapi Sarpras

Dikemukakan, bagi atlet yang ketahanan fisiknya lemah, maka otomatis teknik yang diberikan pelatih juga kurang maksimal diterapkan. Misalnya, kelenturan bahu kurang maksimal, semestinya pelatih memahami kondisi atlet asuhannya dan secepatnya membenahi dalam sisa waktu yang mepet ini.

“Rencananya, tes fisik tahap berikutnya digelar Agustus. Bagaimana seandainya fisik dan stamina atlet belum ada peningkatan. Apakah pelatih perlu mengganti nama atlet ?” tanya Suwandi. ia mengakui, kebijakan mengganti atlet mutlak di tangan pelatih, tetapi KONI hanya sebatas melaporkan kondisi realitas fisik atlet.

Baca juga:  Ketua Komite Protes Pembangunan di SMAN 1 Pekutatan

Suwandi mengagendakan, sebelum atlet berlaga ke Papua, KONI berniat mengadakan TC sentralisasi selama dua bulan. Dirinya berharap, target pemerintah supaya Bali bebas pandemi covid-19 bisa terwujud. Soalnya, pemerintah menginginkan Bali zero beberapa bulan ke depan. “Kami sangat berharap wabah covid-19 secepatnya sirna, sehingga kami bisa fokus menggelar TC sentralisasi,” ungkap dia. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *