NEGARA, BALIPOST.com – Tahapan seleksi Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana memasuki fase akhir. Terdapat tiga peringkat terbaik dari hasil seleksi panitia pada Kamis (18/6). Selanjutnya dari tiga nama yang kesemuanya merupakan penjabat di Kabupaten Jemrbana ini akan dipilih dan dilantik sekda definitif.
Namun, sebelum ditentukan, Bupati Jembrana I Nengah Tamba menguji secara terbuka ketiga calon ini. Bupati pada Jumat (18/6) memperkenalkan ketiga kandidat Sekda tersebut di hadapan ibu-ibu kelompok penjual dan pengolahan ikan segar se-Desa Perancak, yang merupakan dagang pindang, di Wantilan Pura Dalem Desa Perancak.
Didampingi Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, Bupati meminta ketiganya memperkenalkan diri di hadapan para ibu, masing-masing selama dua menit. Cara unik ini dilakukan untuk penilaian apakah calon Sekda ini bisa mengimbangi ritme kerjanya.
Bupati mengaku telah menerima hasil seleksi dari pansel sekda Jembrana. Di antaranya Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM I Made Budiasa sebagai peringkat pertama hasil seleksi, Inspektur Jembrana Ni Wayan Koriani serta I Made Dwi Maharimbawa, Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Jembrana sebagai peringkat ketiga .
Sesuai aturan, Bupati berhak memilih salah satu dari ketiga nama hasil seleksi pansel tersebut untuk selanjutnya dilantik menjadi sekda definitif. Dalam waktu 1 hingga 3 hari ke depan, ia ingin mendapat pendapat dari masyarakat akan ketiga kandidat. Melihat bagaimana sikap melayani dan komitmen mereka salam bentuk uji publik.
“Jadi ibu-ibu di samping saya sudah ada ketiga kandidat sekda.Tolong “acepan” di depan Pura Dalem ini agar siapapaun yang terpilih nanti bisa bekerja dengan baik mendampingi bupati melayani masyarakat. Kepada yang tidak terpilih tetap kompak. Di Jembrana ada rumah besar, harus tetap akur dan bekerja baik. melayani masyarakat nanti , kendati tidak terpilih,” jelas Bupati Tamba.
Selanjutnya, Bupati juga mempersilakan para ibu itu memberikan penilaian. Menurutnya, jabatan sekda itu memiliki tugas yang berat karena akan sering mewakili Bupati dan wakil bupati ketika berhalangan. “Jangan sampai Sekda nanti hanya bisa kerja dimeja saja, tapi tidak bisa menyama braya. Kalau ada dari ketiga calon ini yang males, jarang turun ke masyarakat, silakan sampaikan,” kata Bupati di hadapan masyarakat. (Surya Dharma/balipost)