Petani Sidayu saat panen padi varietas M70D di Subak Sidayu, Desa Takmung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Petani di Klungkung makin banyak yang mengembangkan padi varietas M70D. Terlebih padi jenis ini memiliki banyak keunggulan.

Mulai dari waktu panen yang lebih cepat dan hasil panennya yang lebih banyak. Ini nampak dari kegiatan petani di Subak Sidayu, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Jumat (18/6).

Bahkan, Wakil Bupati Klungkung Made Kasta nampak turun langsung melihat proses panen. Ia sepakat dengan petani bahwa padi jenis ini layak terus dikembangkan.

Baca juga:  Pasien COVID-19 Meninggal Bertambah, Salah Satunya Berusia 25 Tahun

Subak Sidayu menjadi lokasi percontohan kedua tempat pengembangan bibit padi M70D ini, setelah Subak Kawan Desa Selisihan. Pengembangan bibit jenis ini, bekerja sama dengan HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Bali.

Wabup Kasta juga nampak antusias dengan melihat tanaman padi di areal sawah ini. “Semoga dengan keunggulan padi varietas M70D ini, petani di Subak Sidayu ini bisa menikmati hasil panennya,” katanya, didampingi Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida.

Baca juga:  Tim Yustisi Akhirnya Tutup Usaha Cincau Tak Higienis

Ketua DPD HKTI Bali Provinsi Bali Ir. Putu Arya Sedhana menyampaikan jenis varietas M70D bisa menghasilkan kurang lebih 8,8 ton dari satu hektar sawah. Melihat fakta itu, maka bibit padi ini jelas sangat relevan untuk terus dikembangkan petani.

Seperti namanya, padi varietas ini dapat dipanen lebih cepat, yakni 70 hari setelah tanam. Bahkan, kabarnya bisa panen empat kali dalam setahun.

Salah satu petani setempat, Rusten, menyatakan bahwa ia menanam padi varietas M70D pada lahan seluas 15 are. Hasil panennya mencapai kurang lebih 900 Kg per sekali panen. “Alasan saya memilih menanam padi M70D karena waktu panen yang relatif cepat,” katanya. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Terancam Punah, Petani Garam Tanpa Regenerasi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *