DENPASAR, BALIPOST.com – Pembangunan embung Sanur yang telah dimulai sejak beberapa minggu, diharapkan bisa juga dimanfaatkan untuk keperluan air bersih. Karena itu, kini jajaran Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma (PDAM) berharap agar bisa bekerjsama dengan pengelola untuk memanfaatkan air di embung itu sebagai bahan baku air bersih yang akan diolah untuk masyarakat.
Terlebih, di kawasan Sanur dan BTID Serangan juga akan memerlukan air tambahan agar bisa mengalir 24 jam. Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma Denpasar, I.B. Gede Arsana, Minggu (20/6) mengungkapkan pihaknya juga berencana menjajaki kerjasama dengan pengelola Embung Sanur.
Hal ini utamanya dalam penyediaan air baku untuk daerah pariwisata di wilayah Sanur dan Serangan. “Jika diizinkan kami berencana mengolah air baku nantinya di Embung Sanur, itu bisa memback-up kebutuhan air di kawasan wisata Sanur dan Serangan, serta mengatasi gangguan kebocoran pipa,” jelasnya.
Seperti diketahui, pembangunan embung Sanur di Desa Sanur Kauh resmi dimulai pengerjaannya, Kamis (27/5). Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Mariadi Hutama menjelaskan bahwa, pembangunan Embung Sanur merupakan amanat Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Kota Denpasar setelah mendapat laporan dari Wali kota Denpasar.
Hal ini mengingat wilayah Sanur Kauh merupakan cekungan yang rentan terjadinya banjir. Karenanya, Presiden langsung memberikan arahan Menteri PUPR untuk segara membangun Embung Sanur.
Pihaknya mengatakan bahwa pembangunan Embung Sanur akan dilaksanakan dalam dua tahap. Yakni Tahap pertama dengan nilai kontrak Rp 14 miliar lebih dan tahap kedua dengan pagu anggaran sebesar Rp 52 miliar lebih. “Ini merupakan amanat atau direktif Presiden Jokowi yang ditindaklanjuti dengan arahan Menteri PUPR untuk segera membangun Embung Sanur untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah Sanur Kauh, selain juga menjadi sarana rekreasi dan obyek wisata,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, embung Sanur diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai infrastruktur untuk mereduksi atau pengendali banjir di wilayah Sanur. Selain untuk mereduksi banjir, keberadaan Embung Sanur nantinya diharapkan dapat menjadi pusat rekreasi masyarakat serta media konservasi sumber daya air.
Nantinya, setelah dilaksanakan penataan, Embung Sanur akan dilengkapi dengan jogging track, taman, tempat duduk, areal view, serta sarana UMKM dengan beragam kegiatan kreatif kedepanya. “Harapan kami tentu pembangunan dapat selesai tepat waktu, kedua yakni fungsi untuk mereduksi banjir dapat dioptimalkan, serta dapat menjadi pusat rekreasi masyarakat, pariwisata, konservasi sumber daya air serta aktivitas kreatif anak muda,” pungkasnya. (Asmara Putera/balipost)