Suasana pos penanganan covid di Stadion Dipta. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pengerjaan proyek area Stadion Dipta kini menjadi kluster penyebaran COVID-19. Jumlah pekerja yang tertular di proyek itu mencapai belasan orang, bahkan hingga membuat proyek “lockdown” sementara.

Manajer Administrasi Perusahaan Pelaksana (PP) Proyek Renovasi Stadion Bali, Kuswibowo Herikristanto, Senin (21/6), mengatakan pihaknya sudah memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Kuswibowo menyampaikan para pekerja melewati rapid test antigen rutin dan aktivitas keluar-masuk mereka dikontrol secara ketat.

Dalam penanganan COVID, ia mengaku terus berkoordinasi dengan Satgas COVID-19. “Setiap ada update informasi selalu kita laporkan ke Satgas COVID-19 Gianyar,” jelasnya.

Baca juga:  Desa Adat Baler Bale Agung Jaga Adat dan Budaya

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan Satgas COVID-19 masih menyelidiki penyebab adanya kluster pekerja di Stadion Dipta itu. “Saat ini kita masih melakukan penyelidikan dimana pekerja terpapar COVID,” ungkapnya.

Menurut Sekda, pekerja yang baru masuk proyek Stadion Dipta sudah diwajibkan mengantongi hasil rapid antigen non reaktif. Setelah itu, pekerja tersebut juga akan kembali dites antigen. “Dan, saat menjadi bagian dari pekerja, mereka hanya diam di lokasi proyek. Sebab segala kebutuhannya telah disediakan di lokasi proyek,” ucapnya.

Baca juga:  Anggota Subak Abian Dusun Seganti "Pakrimik" Soal Pungli

Wisnu yang juga Ketua Harian Satgas COVID-19 Kabupaten Gianyar ini menyampaikan para pekerja di stadion sebenarnya sudah dilakukan prokes ketat. “Pekerja yang baru masuk sudah menjalani dua kali rapid antigen,” tegasnya.

Selama proses isolasi Stadion Dipta ini, Wisnu mengatakan, semua aktivitas di kawasan tersebut dihentikan. Ini termasuk kegiatan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat.

Terkait berapa lama aktivitas proyek ini dihentikan, hal itu masih menunggu test massal terhadap para pekerja, Selasa 22 Juni 2021. “Besok kita tes PCR lagi. Jika hasilnya ada yang positif covid-19, maka isolasi akan dilakukan selama 14 hari. Jika hasilnya nihil, maka isolasi hanya akan berlangsung selama tujuh hari,” tutur Wisnu Wijaya. (Wirnaya/balipost)

Baca juga:  Penglipuran Bangun Museum Bambu
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *