DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan 10 petembak ke PON Papua, seperti Kadek Diana Putra, Ketut Sudiana, Vigor Agung Waluya Yoshuara, Savitri Mirzaila dan Kadek Dwi Putri Pertiwi. Bahkan, tercatat lima petembak kini sedang menghuni pelatnas. Kelima petembak adalah Kadek Rico Vergian Dinatha, Dewa Putu Yadi, Talitha Judith Almira, Lily Sulistya Dewi Tirthajaya, serta Ni Putu Serly Widyaningsih.
Kendati demikian, pelatih tembak PON Bali Made Sugiantara, di Denpasar, Selasa (22/6) mengakui, pihaknya sama sekali tak berani mematok target medali bagi atlet asuhannya. Soalnya, kata Sugiantara, selama masa pandemi covid-19 ini petembak Bali berlatih kurang maksimal. Selain itu, sarana dan fasilitas tembak di Bali masih minim. “Saya tidak berani mematok target medali yang disumbangkan petembak Bali, di ajang PON,” cetusnya.
Apalagi, menurut Sugiantara, hasil PON di Jabar 2016 silam, petembak Bali meraup 2 perak dan 1 perunggu. “Yang penting, mereka bisa tampil maksimal saja pada PON di Bumi Cendrawasih,” sebut pria yang akrab disapa Pak Rino ini. Ia mengakui, kelima petembak pelatnas Bali selama ini mereka terus diadu dan dicatat skornya.
Karena itu, lanjut dia, bagi petembak yang skornya kurang, maka otomatis akan tereliminasi. “Sejauh ini, belum ada keputusan resmi dari PB Perbakin, tentang petembak yang skornya kurang dan dipulangkan ke provinsi masing-masing,” ucapnya.
Ia memperkirakan, petembak Bali yang masih bisa bertahan di pelatnas, bahkan bisa masuk skuad Timnas, berkisar antara 2-3 petembak. Dia menyebutkan, seluruh petembak pelatnas sudah menjalani seleknas tahap akhir, dan tinggal menunggu keputusan apakah tetap bertahan atau justru dipulangkan.
Pak Rino menerangkan, selama ini atlet pelatnas hanya diadu secara internal dan skornya dicatat. “Mereka juga tidak turun dalam kejuaraan internasional maupun turnamen, sebab tidak bepergian ke luar negeri, mengingat masa pandemi covid-19 ini,” tuturnya. (Daniel Fajry/Balipost)