Salah satu pementasan seni pada ajang PKB 2021. Penari tampak menggunakan face shield saat pagelaran. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2021, betul-betul mendapat atensi kalangan seniman dan para penonton, agar hajatan seni itu tak menjadi klaster penyebaran COVID-19. Para seniman yang pentas dipersyaratkan harus memakai masker atau alat pelindung wajah (face shield) agar terhindar dari virus Corona.

‘’Berpesta seni pada masa pandemi COVID-19 sebuah tantangan baru dalam berkesenian. Agar aman dari paparan dan penularan COVID-19, para seniman yang tampil di panggung PKB memang diwajibkan tetap mengikuti prokes,’’ ujar Koordinator Tim Kreatif PKB 2021, Kadek Wahyudita, Rabu (23/6) .

Baca juga:  Bali Hanya Catat Tambahan Kasus COVID-19, Nihil Pasien Sembuh Baru

Kadek Wahyudita mengatakan, penggunaan face shield memang agak mengganggu penampilan para seniman saat pentas. Penari agak susah bergerak dengan memakai faceshield.

Tetapi suka dan tidak suka, alat pelindung diri dalam masa pandemi itu harus dipakai. Penggunaan face shield itu merupakan persyaratan pentas. “Anggap saja ini sebuah citra baru pementasan di era pandemi. Penggunaan face shield itu pengganti masker agar wajah penari masih kelihatan, selebihnya agar aman dari paparan virus Corona,” ujar Wahyudita.

Sementara itu praktisi seni Dr. Kadek Suartaya mengatakan, penggunaan faceshield dalam pentas seni bisa dikatakan mendistorsi estetika, dan mengganggu pernafasan. Tetapi dalam masa pandemi COVID-19, penggunaan alat pelindung wajah itu patut dilakukan dalam rangka menjaga keselamatan dan kesehatan.

Baca juga:  Sistem Salah Kirim SMS "Blast" Peringatan Dini Tsunami, Ini Penjelasan BMKG

Artinya, ada semacam sikap kompromistis dalam PKB agar para seniman selamat dari paparan dan atau penularan virus Corona. Bagi penonton, kata dosen ISI Denpasar itu, ketika mengapresiasi seni di ajang PKB, harus taat prokes.

Tak berkerumun dan jaga jarak. ‘’Karena materi PKB banyak yang disiarkan secara daring, ya lebih baik menonton dari rumah atau istilah Balinya, luwungan mabalih uli jumah,’’ ujar Kadek Suartaya.

Baca juga:  Bupati Suwirta Minta RSUD Gema Santi Tingkatkan Kualitas

Prokes memang mendapat perhatian serius panitia PKB 2021, seperti disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gde Arya Sugiartha baru-baru ini. Semua seniman yang terlibat dalam PKB dipastikan sudah divaksin.

Sebelum pagelaran dimulai, mereka dirapid antigen guna memastikan aman dari COVID-19. Pintu masuk Taman Budaya saat pagelaran dilengkapi alat cuci tangan, hand sanitizer, dan alat pengukur suhu tubuh. Seniman yang tampil juga memakai alat pelindung wajah atau faceshield agar aman dari paparan COVID- 19. (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *