Cokorda Istri Agung Sanistya Rani. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Satu-satunya karateka Bali yang menghuni pelatnas SEA Games, yakni Cokorda Istri Agung Sanistya Rani yang akrab disapa Coki, gagal merebut tiket Olimpiade di Jepang, Agustus 2021. Coki harus puas menduduki peringkat ke-14 World Karate-do Federation (WKF), pada ajang Pra Kualifikasi Olimpiade di Paris, Prancis, 11-14 Juni.

Binpres PB FORKI Ardy Ganggas, di Denpasar, Kamis (24/6) menerangkan, Indonesia menerjunkan delapan karateka, pada ajang Pra Kualifikasi Olimpiade. Alhasil, kedelapan karateka Indonesia, sama sekali tidak ada yang merebut tiket Olimpiade. “Coki yang turun pada kumite -55 kg, harus puas tersingkir dalam perebutan tiket hajatan multievent terakbar empat tahunan se-jagat raya ini,” ujar Ardy.

Baca juga:  Kembali, Alit Putra Pimpin Inkai Bali

Selanjutnya, Coki tetap fokus di Timnas, sekaligus menyiapkan diri pada PON Papua. Rencananya, para karateka PON seperti dari Papua, Jatim, Jateng, Jabar, Lampung dan Timnas, termasuk Bali.

Coki sendiri dijadwalkan turun mengusung bendera Timnas. “Kami mengagendakan uji coba melibatkan karateka PON yang berlatih di Bali, dan sekaligus memanfaatkan momen ini untuk ajang uji coba,” paparnya.

Sekum Pengprov FORKI Bali ini, memaklumi jika Bali biasa dipakai tempat latihan, mengingat daerah ini relatif aman dari pandemi COVID-19, dibandingkan provinsi lainnya. Ia merinci, bagi karate yang lolos Olimpiade untuk tiap kelasnya delapan karateka, ditambah seorang atlet tuan rumah Jepang, sehingga totalnya sembilan atlet.

Baca juga:  Ini, Kronologis Terdeteksinya Dua Pasien Omicron Usai Liburan di Bali

Bagi karateka Timnas SEA Games, menurut Ardy, wajib mengikuti single event yang dihelat Asian Karate-do Federation (AKF). Ardy mengingatkan, meskipun Coki gagal merebut tiket Olimpiade, tetapi sebagai atlet tetap menjunjung tinggi sportivitas dan tidak boleh berputus asa.

Ardy Ganggas juga mengajak kepada tim skuad karate PON Bali, agar mampu memanfaatkan karateka provinsi lain yang berlatih di Bali. “Ajang uji coba maupun simulasi sangat penting bagi karateka PON Bali, guna mengetahui teknik bertanding calon lawan di kelasnya. Sebelum, mereka berlaga di ajang resmi PON Papua,” ujarnya. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  PKB XLV Ditutup, Tema Tahun Depan Diumumkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *