DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan tiga peselancar ke PON Papua. Mereka adalah Gusti Made Oka Sulaksana, Gusti Gopala Sulaksana dan Gusti Agung Danendra Hazel. Ketiga atlet selancar PON ini diproyeksikan turun pada Piala KSAL, di Pantai Ancol Jakarta Utara, pada 2-8 Agustus.
Pelatih selancar PON Bali Wayan Sujana, di Sanur, Kamis (24/6) mengemukakan, selain menurunkan tiga atlet PON, pihaknya juga akan menerjunkan peselancar Bali lainnya, seperti Gusti Ayu Candra Pertiwi Sulaksana dan Suartana. “Kami mau mengajukan bantuan untuk ajang try out ke Ibu Kota ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk PON Papua nomor yang dipertandingkan terbatas, yakni RSX, RS One, serta Techno. “PON Papua hanya mempertandingkan tiga nomor putra dan putri, sedangkan atlet lainnya tak bisa turun karena mempertandingkan kategori junior,” sebut dia.
Wayan Sujana memproyeksikan Oka Sulaksana turun di RSX, kemudian Gusti Gopala turun di RS One, serta Gusti Agung Danendra Hazel turun di Techno. “Kami tidak meloloskan peselancar putri, pada PON di Bumi Cendrawasih,” terangnya.
Diakuinya, selama ini tiga peselancar sudah berlatih maksimal, di Pantai Sanur. Karena itu, mereka perlu ajang uji coba di Piala KSAL. “Kami ikut Piala KSAL tergantung situasi pandemi covid-19, jika di Ibu Kota korban terpapar tinggi, maka kami membatalkan niat. Meskipun kami anggap ajang uji coba ini sangat penting bagi atlet, guna melakukan evaluasi,” cetusnya.
Disinggung soal target, Wayan Sujana menegaskan, pihaknya hanya mampu mematok 2 medali, mengingat terjadi pemangkasan nomor. Padahal, kata dia, pada PON di Jabar 2016, peselancar Bali menyabet 5 emas dan 1 perunggu. “Andil cabor Porlasi sangat besar, dalam mendongkrak posisi Bali nangkring ke posisi keenam. Kontingen Bali sendiri mendulang 20 emas. Itu artinya sumbangan selancar mencapai 25 persen dari total medali emas,” tuturnya.
Ia merinci, nomor yang dipangkas di PON Papua adalah One Mistral Design dan RS One Open. Ia mengisahkan, saat di PON Jabar, Bali menurunkan Oka Sulaksana, Gusti Ayu Candra Pertiwi, Subagiasa, Gopala dan Suartana. (Daniel Fajry/Balipost)